Tim SAR sempat kesulitan evakuasi Budiawan dari puncak Semeru
Merdeka.com - Tim SAR gabungan akhirnya berhasil mengevakuasi Budiawan, mahasiswa asal Bogor, Jawa Barat, yang jatuh di jurang puncak Gunung Semeru, Jawa Timur. Kini Budiawan sejak Rabu (1/7) tersebut dirawat di RSUD Dr Haryoto Lumajang.
"Tepatnya pukul 23.50 WIB survivor sudah tiba di Posko Tawon Songo dan langsung dibawa ke RSU Dr Haryoto Lumajang," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari saat dihubungi wartawan, Senin (6/7).
Kata Ayu, tim mengalami kesulitan karena korban sama sekali tidak bisa berjalan. Kondisi korban cukup sulit untuk dievakuasi.
Sejak ditemukan titik lokasi jatuhnya korban di Blok Jurang Blank 75, tim harus memberikan perawatan terlebih dahulu sebelum dibawa ke Dusun Tawon Songo, Kecamatan Pasrujambe. Seluruh tubuh korban harus dipasang spalk untuk kemudian dibawa menggunakan tandu.
Korban berhasil dievakuasi berkat kerja keras semua pihak. Sehingga korban bisa selamat dan segera mendapat perawatan di rumah sakit.
Tim sebelumnya harus berkemah di tengah hutan pada Sabtu (4/7). Medan evakuasi yang naik turun bukit, membuat tim butuhkan kehati-hatian membawa korban. Evakuasi dilakukan secara estafet oleh tim SAR gabungan dari Lumajang berjumlah 20 orang.
Pihak TNBTS telah menyerahkan korban kepada pihak keluarga. Oleh orangtua korban, sementara dilakukan perawatan di rumah sakit tersebut.
"Kalau melihat kondisinya, kayaknya lukanya agak berat, karena itu tim sangat berhati-hati saat mengevakuasi korban," katanya.
Sebelumnya pada Kamis (2/7) pukul 14.00 WIB, pihak TNBTS menerima laporan dari anggota rombongan bernama Nofrian Samara Palumpun. Dia melaporkan kalau temannya hilang di jalur Puncak Mahameru ke Kalimati sejak Rabu (1/6).
Mereka, pada Senin (29/6) bersama 2 orang yang yang lain melapor ke petugas di Resort Ranu Pani untuk melakukan pendakian hingga Kalimati. Rombongan dipimpin Budiawan berangkat pukul 13.00 WIB, sampai di Ranu Kumbolo malam harinya kemudian istirahat dan bermalam.
Pada Selasa (30/6) pukul 09.00 WIB, rombongan berangkat menuju Kalimati dan sampai pukul 14.00 WIB sampai di Kalimati.
Di hari yang sama pukul 23.30 WIB, dua orang yaitu Budiawan dan Nofrian Samara Palumpun berangkat menuju puncak Mahameru. Sedangkan seorang temannya bernama Tria Oktaviani (22) tinggal di Kalimati menunggu di tenda.
Rabu (1/7) pukul 05.30 WIB Budiawan sampai dulu di puncak, sedangkan Nofrian baru sampai pukul 05.50 WIB.
Karena terasa dingin, Budiawan turun lebih dulu pada pukul 06.00 WIB dan Nofrian 06.30 WIB. Saat itu pendaki-pendaki yang lain masih banyak yang sedang mendaki menuju puncak.
Rabu (1/7) pukul 08.00 WIB Nofrian sampai di Kalimati dan ternyata Budiawan belum sampai di tenda, yang ditunggu oleh Tria Oktaviani. Selanjutnya kedua orang tersebut bertanya ke pendaki-pendaki lain tetapi tidak ada yang tahu.
Rabu (1/7) pukul 10.00 WIB Nofrianto berinisiatif mencari korban di Arcopodo, namun tidak ada tanda-tanda. Akhirnya kembali turun ke tenda. Kemudian pada pukul 14.00 WIB naik lagi ke Arcopodo untuk mencari korban dan tidak juga ditemukan. Mereka memutuskan untuk bermalam lagi di Kalimati menunggu Budiawan.
Pada Kamis (2/7) pukul 08.00 WIB Nofrianto dan Tria segera turun menuju Ranu Pane untuk melaporkan kejadian kepada petugas.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Balita ini terjebak selama 3 hari. Proses evakuasi ini dilakukan pada Minggu (11/2) lalu.
Baca SelengkapnyaSejumlah masyarakat di Kota Padang saat ini sudah dievakuasi tim SAR gabungan.
Baca SelengkapnyaDua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaManajer Humas KAI Daop 2 Ayep membenarkan adanya kejadian tersebut yang berawal saat kedua kereta saling bertabrakan pada pukul 06.03 WIB.
Baca SelengkapnyaTim dari Kantor SAR Manado kembali menyusuri pesisir Kepulauan Sitaro untuk mencari dan mengevakuasi warga yang masih tertinggal menyusul erupsi Gunung Ruang,
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaAda seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca Selengkapnya