Tim penertiban galian C di Sumut dihadang preman
Merdeka.com - Seratusan petugas gabungan dari Polresta Medan, TNI, Satpol PP Deliserdang, dan unsur kecamatan mencoba menertibkan galian C di Patumbak, Deliserdang, Selasa (8/1). Namun, operasi mereka sempat terhenti di Kantor Camat Patumbak, karena puluhan preman dan sopir truk datang menghadang dan berunjuk rasa di sana.
Para preman dan sopir menggelar unjuk rasa dengan membawa poster ke kantor camat. Untuk menghindari kerusuhan, tim penertiban pun menggelar dialog bersama pengusaha, preman, sopir dan warga di ruang aula Kantor Camat Patumbak.
"Kalau galian C ini ditertibkan, mau makan apa anak istri kami. Kalau warga ribut jalan rusak dan berdebu, mintalah sama Pemkab agar diperbaiki," kata Abdi Nainggolan, pengusaha galian C dalam dialog itu.
Kapolsek Patumbak Kompol Tryadi mengatakan, penertiban dilakukan karena warga di sepanjang jalan Pertahanan, Patumbak, keberatan dengan rusak dan berdebunya jalan umum akibat sering dilalui truk pengangkut galian C. Dalam aksinya, warga melarang truk pengangkut bahan galian melintas. Mereka juga mendirikan tenda di badan jalan. Akibatnya, setengah lajur jalan tertutup.
"Kalau persoalan ini tidak diselesaikan, bisa terjadi konflik antarwarga," ucap Triyadi.
Kepala Satpol PP Kabupaten Deli Serdang, J Manurung, juga mengatakan penertiban ini dilakukan menyusul adanya temuan dan pengaduan yang menyatakan proyek galian C di kawasan itu menyalahi aturan dan izin peruntukkan.
"Kita mau periksa izinnya, sehingga semua bisa menjalankan usaha sesuai peruntukan dan tidak mengganggu ketertiban," jelasnya.
Dialog antara pengusaha, sopir dan preman dengan tim penertiban dan warga akhirnya menyepakati penertiban hanya dilakukan kepada proyek galian C tanpa izin. Proyek penggalian tanah yang memiliki izin juga dihentikan sementara, agar debunya tidak mengganggu warga.
Setelah dialog, tim penertiban pun menggelar operasi di lokasi proyek liar. Namun, tidak satu pun sedang beroperasi. "Untuk menjaga agar tidak beroperasi lagi, kita dirikan pos pemantau di sini," jelas J Manurung.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diungkap sang istri, pria berparas tampan itu kerap mendapat hinaan.
Baca SelengkapnyaGibran juga mendapat masukan dari para nelayan, yang mengeluhkan masalah penangkapan ikan terukur hingga solar.
Baca SelengkapnyaMuhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pembunuhan terhadap Iwan Sutrisman Telaumbanua (21) memberi luka mendalam kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaKorban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan, temannya beralih dukungan ke pihak lain lantaran telah diiming-imingi sesuatu.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.
Baca Selengkapnya"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaGibran menunggu kesempatan tersebut saat para paslon memiliki waktu luang.
Baca Selengkapnya