Merdeka.com - Tim Kementerian Dalam Negeri dalam waktu dekat akan bertemu dengan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Pertemuan itu dilakukan untuk membicarakan pelantikan Arief R Wismansyah-Sachrudin sebagai wali kota dan wakil wali kota Tangerang. Sebab, sudah berkali-kali Ratu Atut batal melantik.

"Tim akan bertemu dengan gubernur dan wagub termasuk kalau berkenan dengan tim kita itu. Kita akan dapat masukan-masukan dari beliau dan apakah beliau berkenan melantik wali kota Tangerang dan juga termasuk bagaimana pendelegasian Beliau pada wakilnya," kata Mendagri Gamawan Fauzi di Istana Negara Jakarta, Kamis (19/12).

Ia berharap, dari pertemuan itu Kemendagri mengetahui alasan mengapa Ratu Atut batal melantik Arief-Sachrudin. "Ya besok dari pembicaraan dengan Bu Atut kita tahu gubernur itu. Saya dengar beliau kurang sehat," ujarnya.

Mendagri sejauh ini belum bisa memutuskan apakah pelantikan Arief-Sachrudin akan diwakilkan. Karena masih menunggu keterangan dari Ratu Atut.

"Besok kita dengar dulu dari Beliau. Karena UU mengatakan bawah kepala daerah dinonaktifkan apabila sudah menjadi terdakwa. Jadi penetapan itu registrasinya jadi rujukan dalam penetapan penonaktifan," katanya.

Ia menegaskan, Ratu Atut saat ini masih menjadi gubernur Banten. Mendagri baru bisa memberhentikan Ratu Atut bila sudah menjadi terdakwa.

"Sekarang masih jadi tersangka. Kan seperti gubernur-gubernur lain Pak Rusli (Zainal) kan juga seperti itu," katanya.

Soal status tersangka, Ratu Atut tetap diperbolehkan melantik Arief-Sachrudin. "Boleh melantik tapi apa beliau berkenan sekarang. Boleh (melantik) karena masih tersangka kan belum terdakwa," ujarnya.

Ratu Atut ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus suap Pilkada Lebak. Atut juga ditetapkan sebagai tersangka kasus pengadaan alat kesehatan di Banten.