Tim Hukum Ungkap Kondisi Lukas Enembe di Rutan: Jalannya Pelan Terpaksa Dipapah
Merdeka.com - Tim hukum dan advokasi Gubernur Papua (THAGP) mendatangi Gubernur Papua Lukas Enembe di rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (7/2). Ketua Tim Litigasi THAGP Petrus Bala Pattyona menjelaskan kondisi Lukas di rutan. Menurutnya, kedua kaki Lukas dalam keadaan bengkak.
"Jalannya juga pelan-pelan sekali, sehingga ketika masuk ke ruang kunjungan terpaksa kami papah," kata Petrus Bala Pattyona.
Dia menyebutkan, untuk keperluan mandi pun tidak dapat dilakukan oleh kliennya sendiri dan harus dibantu penghuni rutan lainnya.
"Lukas Enembe berkata sejak Selasa lalu, saat terakhir kami kunjungi hingga Selasa ini, belum pernah mendapat kunjungan dokter," ucap Petrus.
Petrus menjabarkan, Lukas Enembe sempat mempertanyakan kenapa tukang cukur langganannya ikut dipanggil dan diperiksa penyidik KPK.
"Kalau perkara yang dituduhkan kepada Lukas Enembe, tentang dugaan gratifikasi, kenapa sampai tukang cukur langganannya, ikut diperiksa juga?" tutur Petrus.
Dijelaskannya, tukang cukur itu memang langganan Lukas Enembe sejak 2001, atau sejak Lukas Enembe menjadi Wakil Bupati Puncak Jaya.
Kemudian THAGP sempat bertanya tentang berita penggeledahan rumah, yang diwartakan milik Lukas Enembe di Batam, Lukas Enembe menjawab, tidak pernah punya rumah di Batam.
"Jangankan punya rumah di Batam, ke Batam saja, Lukas mengatakan, belum pernah," jelas Petrus.
Sedangkan saat ditanya tentang nama-nama pengusaha yang dipanggil dan diperiksa penyidik KPK, Lukas mengaku tidak kenal. "Tidak ada yang dikenalnya, saya tanya, Lukas menjawab, tidak kenal," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lukas Enembe merupakan terpidana kasus suap dan gratifikasi di lingkungan Pemprov Papua
Baca SelengkapnyaLukas sempat minta berdiri. Saat dibantu kerabatnya untuk berdiri, tak lama kemudian Lukas mengembuskan napas terakhirnya.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Papua Lukas Enembe meninggal usia saat dalam perawatan di RSPAD Gatot Subroto
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hal tersebut untuk menjaga kondusifitas pasca tragedi kerusuhan pemakaman mantan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Baca SelengkapnyaKorban luka akibat kerusuhan saat iring-iringan prosesi pemakaman mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, mencapai 14 orang.
Baca SelengkapnyaRibuan mahasiswa dan masyarakat secara mengarak peti jenazah Lukas Enembe menuju persemayaman.
Baca SelengkapnyaJukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024
Baca SelengkapnyaSebanyak 1.500 personel gabungan akan mengamankan kedatangan hingga prosesi pemakaman mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, Kamis (28/12).
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca Selengkapnya