Tim DVI tunda terima zat kimia Rusia
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Disaster Victim Identification (DVI), Kombes Pol Anton Castilani, menyatakan menunda menerima reagent atau zat kimia untuk mengidentifikasi DNA dari pihak Rusia. Ini karena reagent milik Polri masih mencukupi.
"Tidak. Saya tidak terima. Karena pihak Rusia bilang DVI tidak mampu dan tidak punya reagent," ujar Kombes Pol Anton Castilani saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (19/5).
Anton menambahkan, penundaan ini terkait status Indonesia di mata dunia. "Ini memang hubungan bilateral. Tetapi harus diketahui, Indonesia punya harga diri sebagai bangsa," katanya.
Selain itu, Anton juga menerangkan, pihak DVI berencana akan menerima reagent dari Rusia setelah proses identifikasi selesai seluruhnya. "Akan kami terima nanti jika identifikasi selesai semua. Itu juga bukan sebagai bantuan, melainkan sebagai ucapan terima kasih pihak Rusia," katanya.
Lebih lanjut, Anton juga menjelaskan, proses penerimaan reagent itu akan dibicarakan terlebih dulu. "Pokoknya sampai ini selesai, karena saya harus perhitungkan kepada teman-teman bahwa saya sudah terima uang dari Kapolri. Seluruh operasi ini atas biaya Kapolri," ucapnya.
Anton pun menegaskan, keterlibatan Rusia dalam proses identifikasi korban hanya bersifat membantu. "Kita yang membantu mereka. Bukan mereka yang membantu kita," katanya.
Sebelumnya, pihak Rusia menyatakan akan memberikan bantuan kepada tim DVI Indonesia berupa cairan identifikasi DNA atau reagent. Dalam pertemuan dengan wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Kedubes Rusia menyatakan Indonesia tidak memiliki cairan reagent.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo pun mendoakan agar timnas Indonesia bisa meraih hasil terbaik dalam laga Piala Asia U-23.
Baca SelengkapnyaTim Indonesia Maju adalah Paskibraka pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, perubahan iklim membuat gagal panen.
Baca SelengkapnyaJokowi juga mengapresiasi strategi yang diterapkan sehingga Timnas Indonesia bisa mencetak 4 gol.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaDi sana tampak beberapa kilatan cahaya kuning yang diduga letusan dari tembakan pelaku dari dalam mobil VRZ.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnya