Tim DVI jarang tidur saat identifikasi korban Sukhoi
Merdeka.com - Sudah hampir dua pekan kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 menabrak tebing Gunung Salak terjadi. Kerja keras Tim Disaster Victim Identifications (DVI) Indonesia sudah berhasil mengidentifikasi 45 korban. Rencananya jenazah akan diserahkan ke keluarga pada Rabu (23/5).
"Kita kerja di sini dituntut cepat dalam mengidentifikasi, bahkan kami pun bisa enggak tidur untuk memberikan hasil terbaik bagi keluarga korban," ujar Anto salah seorang petugas DVI, di RS.Polsri, Senin (21/5).
Lebih lanjut Anto mengatakan, pekerjaan yang sudah dilakukan selama 4 tahun ini bukanlah hal mudah. Menurutnya, saat melakukan identifikasi tidak boleh ada kesalahan sekecil apa pun untuk mendapatkan hasil terbaik.
"Dalam indentifikasi korban Sukhoi ini para ahli DNA, baik itu sidik jari, ontologi dan antropologi ikut dalam indentifikasi ini. Yang sulit itu adalah ketika kita mengelompokan potongan jenazah mereka menjadi satu bagian, ditambah lagi adanya data dari keluarga yang kurang lengkap," jelasnya.
Meskipun potongan korban dikatakan sulit dikenali, Anto mengaku dalam proses pencocokan DNA dapat dipastikan 99 persen tubuh korban akan dapat dikenali. Dia pun memastikan pada saat diserahkan pada keluarga nantinya dapat dipastikan tidak akan tertukar dengan korban lainya.
"Dengan hasil DNA ini kami yakin saja kalo jenazah nantinya dapat dipastikan bahwa itu adalah si A, dan dari hasil DNA ini juga dapat dipastikan tidak tertukar dengan korban lain," ungkapnya.
Pria berbadan tegap ini juga menceritakan kondisi korban pesawat Sukhoi memang cukup mengenaskan. Menurutnya, lebih baik nantinya keluarga korban tidak melihat kondisi jenazah yang memang sulit untuk dikenali bahkan sebagian besar jenazah tidak utuh.
"Kondisinya bisa dikatakan hanya beberapa jenazah yang ditemukan 70 persen bagian tubuhnya, sedangkan yang lain itu hanya potongan tangan, kaki dan badan, semua memang tak dapat dikenali lagi," katanya.
"Lebih baik langsung dikubur saja untuk jaga perasaan keluarga, namun setelah dihubungi, hanya 15 keluarga yang mengatakan iya, dan sisanya ingin melihat," pungkasnya.
Rencananya Selasa (22/5) pihak rumah sakit berencana akan mengundang keluarga untuk dapat melihat jenazah korban Sukhoi untuk terahir kali.
Direktur Eksekutif DVI Kombes Pol Anton Castilani menambahkan, pihaknya akan menjejerkan 45 peti kayu yang berisi jasad para korban di RS Polri.
"Nantinya seng itu akan di las, karena kondisi kurang bagus dan itu sesuai standar internasional. Kondisi peti yang demikian juga aman kalau mungkin ada yang mau dimakamkan di luar kota," jelas Anton.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak
Baca SelengkapnyaPenyerahan tiga alutsista udara ini guna memperkuat pertahanan negara
Baca SelengkapnyaAksi pesawat dan Helikopter TNI-Polri menghiasi langit Jakarta sekaligus memeriahkan Upacara HUT ke-78 RI pada Kamis (17/8) lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Maskapai Citilink, Batik Air dan Super Air Jet mengajukan penambahan slot terbang.
Baca SelengkapnyaPihak RS Polri akan mempersiapkan jika mau dibawa ke kediaman masing-masing.
Baca SelengkapnyaSelain meninjau kesiapan pesawat tempur, Presiden Jokowi juga menyaksikan penampilan atraksi udara.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi dilakukan isekitar pukul 09.55 WIT setelah Heli PK DAM selesai pencarian sortie 1 dan mendarat di PNE.
Baca SelengkapnyaPemerintah bersama TNI dan Polri memilih mengedepankan negosiasi dalam membebarkan Pilot Susi Air agar tidak ada warga sipil yang menjadi korban.
Baca SelengkapnyaFR juga diduga sebagai pemilik senjata tajam yang disita petugas di dalam mobil serta tiga bom molotov di mobil lainnya.
Baca Selengkapnya