Tiga Syarat yang Harus Diterapkan Dalam Menghadapi Puncak Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra melihat bahwa ada tiga syarat yang harus diterapkan bila ingin mencegah prediksi Presiden Jokowi tentang puncak pandemi Covid-19. Pada 13 Juli lalu, Presiden Joko Widodo memperkirakan puncak pandemi virus corona di Indonesia terjadi pada Agustus-September 2020, namun prediksinya bisa meleset bila pemerintah tidak melakukan sesuatu.
Ketiga syarat yang harus diterapkan, yang pertama adalah optimalisasi Pembatasan Sosial Berskala Besar. Menurut Hermawan, pemerintah harus menerapkan PSBB lagi dan harus serentak diterapkan di seluruh daerah di Indonesia. Jadi bukan hanya di wilayah yang paling berdampak Covid-19 saja.
Kemudian yang kedua, masyarakat harus bisa membantu pemerintah untuk menyukseskan PSBB. Hermawan berharap, masyarakat bisa menahan diri untuk di rumah saja, tidak bertamasya, liburan, kumpul-kumpul ataupun melakukan hal-hal yang tidak penting di keramaian. Menurutnya masyarakat harus bisa sabar, ini semata-mata demi kebaikan bersama juga.
Hermawan juga meminta masyarakat untuk kembali disiplin menerapkan protokol kesehatan. Ia melihat saat ini masyarakat sudah tidak tidak terlalu mengindahkan protokol kesehatan lagi.
"Sulit bila puncak pandemi diprediksi Agustus-September kalau PSBB dilonggarkan, semua sektor kehidupan dibuka, kesadaran masyarakat rendah," ujar Hermawan kepada merdeka.com, Selasa (14/7).
Kemudian syarat ketiga yang harus pemerintah lakukan menurut Hermawan adalah kebijakan infrastruktur dan penanganan pemerintah harus dioptimalkan serta tidak ada lagi inkonsistensi kebijakan.
Ia sangat menyayangkan selama ini pemerintah tidak pernah konsisten saat menentukan suatu kebijakan. Seperti contohnya, pada 13 Juli lalu, pemerintah baru saja mengubah istilah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
"Keputusan menteri mengubah lagi istilah ODP dan PDP menjadi probable dan suspect. Itu sebenarnya istilah lama, namun dalam dashboard data dikoreksi. Padahal Corona sudah lima bulan mewabah di Indonesia, Inkonsistensi ini sebenarnya menambah sulit para ahli untuk memprediksi puncak pandemi," ujarnya.
Optimalkan Pelayanan Kesehatan
Ia juga berharap pemerintah terus berupaya meningkatkan infrastruktur penunjang agar Covid-19 di Indonesia bisa segera teratasi, karena kebiasaan masyarakat pun harus diubah. Harus jaga jarak dan harus sering cuci tangan. Hermawan berharap semua fasilitas umum memiliki tempat cuci tangan serta bisa menjaga jarak. Pelayanan kesehatan pun harus dioptimalkan.
"Kami hanya bisa berharap dan berjuang secara maksimal untuk memberikan pelayanan dan asuhan kesehatan masyarakat tapi kalau dipastikan bulan Agustus, ya tanya saja ke tim ahli sekitar beliau," katanya.
Sebenarnya cukup sulit untuk memperkirakan puncak pandemi Covid-19 di Indonesia akan terjadi pada bulan Agustus-September 2020. Hermawan menjelaskan bila saat ini indikator-indikator yang menjadi variabel penilaian kapan puncak pandemi ini terjadi, terus berubah.
Jadi jika memang prediksi Jokowi ingin terwujud, pemerintah dan masyarakat harus segera memenuhi persyaratan yang sudah ia jelaskan karena saat ini, posisi Indonesia masih pada lembah yang menanjak dan belum melewati kurva.
"Penyakit ini bisa ada sampai tahun depan, tetapi melewati puncak kasus adalah tujuan kita sekarang ini. Barulah bisa disebut kasus terkendali. Sekarang belum terkendali, masih pada lembah yang menanjak," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaCerita Anies saat Tangani Pandemi Covid-19, Terapkan PSBB Lindungi Warga Malah Dimarahi Pusat
Saat itu Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaAHY Sebut Prabowo Selamatkan Nyawa Jutaan Rakyat Indonesia Saat Pandemi Covid-19
AHY mengatakan Prabowo Subianto berjasa besar saat menjabat menjadi Menteri Pertahanan.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca Selengkapnya