Merdeka.com - Hanafi Tiofik (42) Taufik Saleh (37) dan Yusup (34), spesialis pencuri burung ditembak petugas Polsek Batuceper saat hendak mencuri di toko burung Jalan Halim Perdana Kusuma, RT 02/04, Kelurahan Kebon Besar, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang. Satu pelaku lainnya bernama Edi berhasil melarikan diri.

"Pelaku terpaksa ditembak telapak kakinya, karena hendak menyerang petugas Buser dengan golok saat hendak ditangkap," kata Kapolsek Batu Ceper Kompol Krismi Widodo kepada wartawan, Tangerang, Senin (25/11).

Di hari yang sama mereka membobol toko burung lainnya milik Budi di Perumahan Taman Royal 1, Jalan Cendana 8 no 28, RT 05/15, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. Pelaku berhasil membawa tiga burung yakni satu jenis Murai dan dua Kenari.

"Jadi semalam itu dua TKP yang mereka disatroni. TKP pertama berhasil, tapi TKP ke dua kepergok anggota Buser yang sedang patroli," kata Krismi.

Kanit Reskrim Polsek Batu Ceper AKP Abdul Gani mengatakan keempat orang ini memang merupakan komplotan spesialis pencuri burung hias atau burung yang punya suara merdu di toko-toko burung. Sampai saat ini sedikitnya ada 15 TKP yang pernah mereka curi.

"Mereka kerap mencuri di wilayah Batu Ceper, Cipondoh dan Benda. Modusnya yakni dengan mencongkel gembok toko menggunakan tang saat dini hari, lalu memasukkan burung ke dalam kantong kain yang sudah mereka bawa," lanjut Abdul Gani.

Lucunya kawanan pencuri ini kerap membawa peralatan pancing. Selain itu mereka juga membawa satu buah golok untuk berjaga-jaga. "Jadi kalau ditanya orang, mereka mengaku mau mancing atau pulang mancing," katanya.

Satu burung hasil curian biasa di jual Rp 175 ribu sampai Rp 300 ribu. "Uangnya buat beli susu anak," kata pelaku Taufik di hadapan petugas.

Akibat perbuatan mereka dikenai Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancamannya kurungan penjara sekitar lima tahun.