Tiga jembatan ambruk diterjang banjir, warga Rokan Hulu terisolir
Merdeka.com - Dampak meluapnya air banjir di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) Riau makin menjadi-jadi. Sedikitnya tiga jembatan di Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kunto Darussalam dilaporkan ambruk diterjang banjir.
Camat Kunto Darussalam, Herdianto, mengatakan, tiga jembatan di jalan kabupaten yang ambruk yakni jembatan Sungai Pisang Kolek, jembatan Bukit Juragan dan jembatan Omang.
Ketiganya ambruk akibat meluapnya sungai Rokan dan sungai kecil sekitar. Ia memperkirakan ketiga jembatan ini ambruk pada Senin (8/2) tengah malam. Namun baru diketahui masyarakat pada Selasa (9/2) subuh.
"Korban jiwa tak ada, karena kejadiannya tengah malam. Sebelumnya juga sudah kita pantau, dan kita imbau masyarakat agar tak lewat jika air sudah sampai jembatan," ujar Herdianto.
Dampak ambruknya tiga jembatan ini, kata Herdianto, mengakibatkan sekitar 300 kepala keluarga (KK) di Dusun Pelantuk Kelurahan Kota Lama terisolir. "Kalau untuk masyarakat (Desa) Muara Dilam masih ada jalan alternatif ke Kota Lama (Kelurahan)," ungkap Herdianto.
Selain tak bisa menyeberang ke Desa Kota Lama, sambung Herdianto, 300 rumah masyarakat Dusun Pelanduk juga terendam banjir. Masyarakat sudah mengungsi ke tempat aman.
"Masyarakat Pelanduk masih tetap bertahan di sana. Namun mereka sudah mengungsi ke tempat tinggi," jelasnya.
Herdianto mengakui sudah melaporkan secara lisan ambruknya tiga jembatan di Kelurahan Kota Lama tersebut ke dinas terkait. "Surat sudah kita buat dan segera kita laporkan ke dinas terkait, seperti Dinas Bina Marga dan Pengairan, serta Dinas Sosial," tandas Herdianto.
Sementara itu, akibat banjir yang cukup parah, masyarakat Kabupaten Kampar tak hanya sedih lantaran rumahnya digenangi air, melainkan kerugian seperti hewan ternak dan keramba ikut hanyut terseret banjir.
"Hampir 90 persen keramba warga hanyut dibawa arus sungai kampar yang sangat deras," ujar Kepala Ikatan Kerambah di Kuok, Ihsan, Selasa (9/2).
Ihsan mengaku, para pelaku peternak ikan kerambah menderita kerugian cukup besar. "Banjir yang belum 1 bulan kemarin sudah menghanyutkan kerambah warga sekitar 30 persen. Kali ini, nyaris seluruhnya diseret air sungai," ujarnya.
Ihsan benar-benar tak menduga akan terjadi banjir sebesar ini meski Ia mengakui telah mendapat surat edaran akan banjir ini. "Kita tak menduga akan setinggi dan sederas ini," jelas Ihsan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
8 Jembatan Gantung Putus Akibat Banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara
Bencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaSeribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaHeboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banjir Parah Rendam Sejumlah Desa di Indragiri Hulu, Wakapolres Datangi Ratusan Pengungsi
Banjir parah merendam tiga desa dan menyebabkan sedikitnya 228 warga mengungsi
Baca SelengkapnyaEksekusi Lahan dan Ruko di Jambi Ricuh, Anggota Polri Luka-Luka Dikeroyok
Kericuhan terjadi saat eksekusi lahan di Jalan Baru, Payo Selincah, Jambi Timur, Kota Jambi, Senin (18/12). Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaTerseret Banjir Lahar Semeru Sejauh 7 Km, Penambang Pasir Ditemukan Tewas
Warga yang menjadi korban tersebut adalah Suparman, warga Kesamben, Blitar, Jawa Timur
Baca SelengkapnyaSatu Keluarga Tertimpa Tembok Runtuh di Jaksel Saat Lagi Tidur, Empat Orang Terluka
Tiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca SelengkapnyaKapolsek Mandau Basah-basahan Bawa Sembako ke Lokasi Banjir
Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hampir di seluruh Provinsi Riau.
Baca SelengkapnyaTersisa 8 Orang dan Hampir Punah, Ini Jejak Suku Darat di Pulau Rempang
Penghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.
Baca Selengkapnya