Tiga gadis asal Banyuwangi mau dijual di kamar hotel
Merdeka.com - Petugas Satuan Sabhara Kepolisian Resor Madiun Kota, Jawa Timur, Kamis berhasil mengamankan tiga gadis berusia belasan tahun yang diduga menjadi korban perdagangan manusia.
Kasat Sabhara Polres Madiun Kota AKP Baru Tresno mengatakan, gadis belia tersebut diamankan saat polisi menggelar razia penyakit masyarakat di sejumlah hotel dan rumah indekos di wilayah Kota Madiun.
"Ketiganya kami amankan dari salah satu kamar hotel kelas melati di Kota Madiun. Saat diperiksa petugas, ketiga gadis remaja ini tidak dapat menunjukkan kartu identitasnya," ujarnya.
Menurut dia, ketiga gadis tersebut beridentitas Fitri (16), Sindi (17), dan Ismi (17). Semuanya merupakan warga Kabupaten Banyuwangi. Demikian dikutip dari antara, Kamis (9/8).
Pihaknya tidak menampik ketiga gadis tersebut merupakan korban perdagangan manusia. Namun, polisi masih menyelidiki kasus ini lebih lanjut untuk membuktikannya.
"Kemungkinan untuk mengarah ke trafficking itu ada. Tapi kami harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan memintai keterangan dari ketiga korban," kata Baru.
Ia menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan sementara, ketiga gadis tersebut mengaku menginap di Hotel Dinar Kota Madiun sejak Rabu (8/8) malam. Mereka menginap dengan seorang laki-laki yang bernama Firman warga Kota Madiun.
"Masuk hotelnya atas nama Firman warga Kota Madiun yang baru dikenal oleh ketiga korban. Namun, hingga kini polisi belum dapat menemui Firman karena yang bersangkutan tidak ada di dalam kamar hotel. Kami hanya menemukan KTP milik Firman di bagian resepsionis hotel," terang dia.
Masih berdasarkan pengakuan ketiga korban, selama tiga bulan terakhir mereka bekerja di salah satu rumah makan lesehan di wilayah Takeran, Kabupaten Magetan. Namun, ketiganya akhirnya keluar dari pekerjaan tersebut karena tidak betah. Selanjutnya, ketiga gadis ini ikut dengan Firman karena dijanjikan pekerjaan oleh laki-laki yang masih misterius tersebut.
Sementara, selain mengamankan tiga gadis yang diduga korban trafficking, dalam razia tersebut polisi juga mengamankan satu pasangan bukan suami istri di rumah indekos di Jalan Ciliwung Kota Madiun. Keduanya akhirnya dibawa ke Mapolres Madiun Kota untuk didata.
"Razia penyakit masyarakat ini digelar untuk mencegah praktik prostitusi, minuman keras, dan kriminalitas lainnya. Terlebih, juga untuk menghormati umat muslim yang tengah menjalankan ibadah puasa," kata dia.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suami Ajak Balita Saat Jajakan Istri ke Pria Hidung Belang
Baca SelengkapnyaSetiap peternak bisa mengantongi Rp3,75 juta per dua pekan dari hasil menjual susu kambing, belum termasuk keuntungan jika kambing melahirkan
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri itu diduga bunuh diri karena di i TKP ditemukan dua buah gelas bekas minuman, dari mulut keluar busa
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaBerkunjung ke Jalan Braga tak afdol jika tidak menikmati keindahan arsitektur gedung dan menikmati bacang panas.
Baca SelengkapnyaGathan sebelumnya mengaku usai menembak membuang senpi ke Kali Ciliwung.
Baca SelengkapnyaDiduga, truk kehilangan kendali sehingga terguling dalam perjalanan dari arah Cianjur menuju Bandung barat.
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaPelanggan menemukan korban dalam posisi duduk di kursi pangkas. Dia tidak bergerak.
Baca Selengkapnya