Merdeka.com - Jelang eksekusi mati, keluarga duo Bali Nine mendatangi Lapas Nusakambangan. Saat tiba di dermaga Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (28/4) pagi, keluarga Myuran Sukumaran berteriak histeris.

Pantauan merdeka.com, keluarga Myuran berjalan kaki dari ujung jalan menuju dermaga. Awalnya mereka tampak tenang menuju gerbang dermaga sekitar pukul 09.00 WIB.

Tiba-tiba, adik Myuran, Brinka Sukumaran menangis histeris. Wanita berambut panjang yang mengenakan kaos putih dibalut kardigan hitam itu tak henti-hentinya menangis.

Bahkan Brinka harus dipapah oleh dua wanita lainnya. Keduanya terlihat begitu erat memegang kedua tangan Brinka yang terlihat mulai tak kuat berjalan. Brinka tampak akan pingsan.

Desakan dari awak media yang meliput membuat wanita itu makin histeris. Pilu yang dirasa Brinka tak tertahan. Keluarga pun harus membopong Brinka masuk ke dermaga.

Tangisan itu belum juga berhenti meski pihak keluarga sudah masuk ke ruang pemeriksaan pertama. Terlihat juga, ibu Myuran dan adik lainnya Chinto Sukumaran.

Sejak pagi, seluruh keluarga terpidana mati mulai berdatangan ke Lapas Nusakambangan. Meski belum diketahui kapan eksekusi dilakukan, menurut informasi yang dihimpun merdeka.com Selasa malam atau Rabu dini hari nanti akan menjadi hari terakhir para terpidana mati.