Teten Masduki ajak warga Jabar telaah dugaan korupsi BJB
Merdeka.com - Bank Jabar Banten (BJB) menjadi sorotan publik. Bank kebanggaan warga Jawa Barat dan Banten diduga dibobol dengan modus kredit fiktif ke sebuah perusahaan, PT Alpindo Mitra Baja, di bawah binaan Koperasi Bina Usaha di Sukabumi senilai Rp 38 Miliar.
Pegiat antikorupsi, Teten Masduki, mendesak masyarakat peduli pemberantasan korupsi terutama ketika kasus dugaan korupsi BJB mulai terangkat ke permukaan. Sebab, menurut dia, BJB fungsinya adalah untuk pembangunan daerahnya.
"Masyarakat harus sama-sama bertarung. Agar anggaran yang diperuntukkan oleh rakyat tidak diambil oleh elit politik. Kembalikan uang rakyat kepada rakyat," kata Teten di Bandung, Selasa (5/3).
Teten yang juga salah satu pendiri lembaga nirlaba, Indonesian Corruption Watch (ICW), mengaku Provinsi Jawa Barat masih lemah dalam gerakan anti korupsi. Dia selalu menyoroti penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, kerap dipermainkan elit politik.
"Jadi seharusnya anggaran pendidikan dan kesehatan harus lebih besar, daripada anggaran bantuan sosial atau hibah. Ini perlu kemampuan masyarakat, saya kira penting," ujar Teten.
Menurut Teten, potensi dimiliki BJB cukup besar. Sebagai bank pembangun, potensi kreditnya bisa sampai 90 persen.
"Ini kalau benar disalurkan kepada UMKM, akan ada kemajuan. Yang jelas kasus ini harus diselesaikan," lanjut Teten.
Entah apakah niat Teten melakukan hal itu murni sebagai kontrol sosial, atau sebagai manuver politik. Meski begitu, pasangan Rieke Diah Pitaloka dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat tahun ini tetap berjanji memegang teguh komitmen membangun Jawa Barat Baru dan Bersih, seperti yang digaungkan ketika Kampanye.
"Komitmen saya sebagai masyarakat Jawa Barat untuk peduli terhadap kegiatan anti korupsi. Saya sedang memikirkan alternatif di luar pemerintahan. Mendorong kemajuan di Jawa Barat. Kami akan kontrol terus pemerintahan. Anggaran publik sampai pro rakyat," ucap Teten.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkali-kali Hampir Mati, Prabowo: Saya Tidak Rela Koruptor Terus Mencuri Uang Rakyat
Prabowo berjanji di sisa hidupnya akan berjuang untuk bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaTersangka Korupsi PTBA Bertambah Jadi 5 Orang, Terbaru Eks Dirut dan Analis Bisnis
Kejati Sumsel menetapkan dua tersangka baru kasus dugaan tindak pidana korupsi akuisisi PT Satria Bahana Sarana (SBS) oleh PT Bukit Asam (PTBA).
Baca SelengkapnyaKejagung Buka Suara Terkait Sosok HL, Pemilik Rumah di PIK Digeledah Dalam Kasus Korupsi Timah
Kejagung menyatakan banyak pihak yang keliru terkait sosok HL yang rumahnya digeledah penyidik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan
Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca SelengkapnyaKejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Komoditi Timah
Ketut menyebut, penetapan lima tersangka itu dilakukan pada Jumat, 16 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPraperadilan Ditolak, Eks Pegawai Bank Pelat Merah di Riau Tetap jadi Tersangka Korupsi Penyaluran KUR
Putusan dibacakan hakim tunggal Pengadilan Negeri PekanbaruJimmy Maruli
Baca SelengkapnyaKejagung Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi Komoditi Timah, Ditahan di Rutan Pondok Bambu
Sudah ada sembilan tersangka dari puluhan saksi diperiksa Kejagung,
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran Jawab Kritik PDIP soal Utang Kemenhan Gara-Gara Belanja Alutsista
TKN Prabowo-Gibran menilai kritik PDI Perjuangan sebagai nalar yang salah dan bisa berdampak negatif kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaBerkas Perkara Lengkap, Kasus Korupsi Tambang Nikel Eks Gubernur Malut Segera Disidangkan
KPK menyita uang tunai Rp725 juta dari total Rp2,2 miliar saat menangkap eks Gubernur Maluku Abdul Gani Kasuba Cs
Baca Selengkapnya