Merdeka.com - Muhamad Desan Alfi Anzah, bocah 11 tahun, warga Dusun Gondol, Desa Penyabangan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, tewas mengenaskan. Bocah ini tertimpa pohon kapuk, saat ada penebangan pohon di jalan yang dilaluinya.

Korban tidak mengetahui saat itu ada kegiatan pemotongan pohon. Penebangan pohon kapuk itu dilakukan oleh warga bernama Mahsur Rahim (44), Taslim (32), Muhammad Abdul Jali (33), Dedi Rahman (32), dan Agus Priono (39), warga Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.

Saat pohon itu akan dirubuhkan, memang di bawah sedang tidak adat orang. Namun, tiba-tiba saja korban berada di bawah pohon. Agus Priono sempat berteriak meminta korban untuk menghindar dengan berlari. Namun nahas, korban tak sempat berlari dan langsung tertimpa kayu.

Semua orang yang menyaksikan kejadian ini langsung berteriak. Saat ditolong, korban sudah lemas dengan darah ke luar dari mulut dan telinga. "Batang pohon tepat menimpa kepalanya," kata salah seorang warga di Singaraja, Minggu (8/9).

Kapolsek Gerokgak, Kompol Gusti Ngurah Alit Putra menyatakan kejadian ini terjadi karena lima orang yang menebang pohon kapuk tersebut, tidak memperhatikan orang yang melintas di jalan.

Dari hasil pemeriksaan para penebang pohon dan sejumlah saksi, mereka tidak memperkirakan kalau batang pohon akan jatuh mengarah ke sisi lain meski saat ditarik sudah diarahkan ke sungai.

"Kayu kapuk dikira mau jatuh ke sungai, justru meleset jatuh ke arah pemukiman penduduk. Di situ ada anak kecil yang kebetulan lewat dan langsung menjadi korban pentalan pohon kapuk. Kami sudah memintai keterangan 5 orang saksi, yang melakukan penebangan pohon," ujar Kompol Alit Putra.

Hingga saat ini, pihak kepolisian sudah mengamankan 3 orang yang melakukan penebangan pohon tersebut. Mereka terbukti kurang hati-hati hingga menyebabkan orang meninggal dunia dan bakal dijerat Pasal 359 KUHP.