Merdeka.com - Polisi belum menetapkan WN Italia Andrea Giovanni S sebagai tersangka atas kasus teror di pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 568. Sebab, hingga kini Giovanni masih diperiksa intensif oleh petugas.

"Kita konfrontir pengakuan pelaku Giovanni dengan saksi. Akan kita dalami dan periksa dulu untuk diamankan," kata Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Kris Erlangga kepada wartawan di Yogyakarta, Kamis (18/10).

Menurut pengakuan saksi, Y, yang juga staff Lion Air, pelaku Giovanni melalui sambungan telefon mengatakan ada bahan peledak di dalam pesawat Lion Air jurusan Jakarta-Yogyakarta-Denpasar. Giovanni hingga kini masih dimintai keterangan.

"Dari keterangannya (Giovanni) tidak menyebutkan itu. Tapi dari saksi staff maskapai Lion Air yang kita periksa menyebutkan (ada bom) itu," tegas Kris.

Kris juga belum bisa memastikan apakah nantinya Giovanni akan dijerat dengan UU Terorisme. Menurutnya, semua bergantung pada hasil pemeriksaan.

"Masalahnya itu orang sudah melakukan dalam bahasa hukumnya. Kalau bicara UU teroris itu harus dilihat apa timbulkan dampak meluas. Dia sudah melakukan telepon. Sebab ini sudah sampaikan keberadaan barang berbahaya (ada bom di pesawat ) itu," jelas Kris.

Selain memberikan dampak keresahan di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, teror yang dilakukan pelaku juga berdampak di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali.

"Kita dalami apakah masuk dan memenuhi dalam unsur pasal undang-undang itu (UU Teroris)," ungkapnya.