Terkontaminasi Bakteri, Produk Pertanian dari Berbagai Negara Dimusnahkan
Merdeka.com - Aneka produk pertanian impor asal Belanda dan negara lainnya, berupa benih sayuran dan hewan, dimusnahkan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta, Selasa (6/12). Komoditas itu dihancurkan menggunakan insinerator, karena terkontaminasi bakteri Pseudomonas syringae pv. syringae.
Plt Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Bandara Soekarno Hatta Imam Djajadi menerangkan kalau pemusnahan bahan pangan impor yang masuk dalam Organisme Pengganggu Karantina (OPTK) golongan A1itu diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 25 tahun 2020 tentang jenis OPTK.
"Pemusnahan ini merupakan hasil sitaan petugas selama periode Agustus - November 2022. Ada 12,859 kilogram benih sayuran berbagai macam, lalu 47 butir telur tetas, 18 ekor burung murai batu, 62,938 kg daging babi, dan 173 batang imitasi taring dari tulang hewan asal berbagai negara dengan nilai sebesar Rp45,1 juta," terang dia di kantor Balai Besar Karantina Pertanian Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (6/12).
Diuji dengan Metode PCR
Dia menyebutkan, bahan pangan impor yang dimusnahkan itu terbukti telah mengandung bakteri eksotik pada komoditas benih sayuran impor setelah diuji dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).
"Benih tersebut diimpor dari Belanda dan telah dilengkapi dengan phytosanitary certificate (PC) yang diterbitkan oleh Otoritas Karantina Belanda. Sesuai dengan prosedur, komoditas pertanian yang masuk ke wilayah NKRI setelah diperiksa kelengkapan administrasinya, maka dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik dan laboratorium, dan hasilnya ternyata positif,” jelas dia.
Imam menerangkan berdasarkan hasil uji laboratorium, bibit impor yang dimusnahkan itu mengandung bakteri dalam golongan OPTK Golongan A1. Jenis bakteri tersebut, kata Imam, belum ada di Indonesia dan tidak dapat dilakukan tindakan karantina perlakuan untuk mengeliminasinya dari komoditas tersebut.
"Selanjutnya kami akan mengirimkan NNC (notification of non compliance) ke negara asal, agar ke depan tidak terjadi hal yang sama,” ucap dia.
Menurut dia, bakteri Pseudomonas syringae pv. syringae adalah pathogen golongan bakteri gram negatif, yang memiliki kisaran inang yang mencapai 87 jenis tanaman. Bakteri ini dapat menyerang pada tanaman cabai, jeruk, padi, bawang-bawangan, mentimun, dan tomat.
"Dapat dibayangkan jika bakteri ini berhasil masuk ke wilayah NKRI, maka jenis tanaman yang dapat menjadi inangnya ini menjadi terancam," terang dia.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaAsam lambung, yang diperlukan oleh tubuh untuk mencerna makanan & melawan infeksi bakteri, terkadang dapat diproduksi secara berlebihan, menyebabkan gejala maag
Baca SelengkapnyaPengembangan ini penting dilakukan mengingat Banten memiliki area pesisir pantai yang membutuhkan benih khusus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ledakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaHal tersebut dilakukan dalam rangka mencegah penyakit hewan, pengawasan lalu lintas media pembawa HPHK harus diperketat.
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaTurunnya impor non migas karena penurunan mesin peralatan mekanis dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik serta kendaraan dan bagiannya.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengutus ID Food untuk mengimpor 200.000 ton bawang putih dari China.
Baca SelengkapnyaMenurut CDC, buah dan sayur mentah dapat mengandung kuman berbahaya seperti Salmonella, E. coli, dan Listeria bisa menyebabkan penyakit serius.
Baca Selengkapnya