Merdeka.com - Pemerintah Kota Denpasar menyediakan tenda dan dapur darurat untuk warga Bugis setelah rumahnya di wilayah Kelurahan Serangan, Bali, terkena gusur pada Selasa (3/1). Pemkot Denpasar melalui Dinas Sosial, BPBD Kota Denpasar bersinergi dengan sejumlah instansi terkait tetap mengupayakan pengadaan sejumlah bantuan.

"Dengan mengedepankan rasa kemanusiann dan melihat banyak anak-anak serta ibu-ibu kami bantu sejumlah tenda dan dapur darurat untuk pemenuhan kebutuhan sehari- hari para warga," ucap pelaksana tugas Kepala BPBD Kota Denpasar Made Prapta, Kamis (5/1).

Selain itu, Pemkot Denpasar juga akan mengupayakan bantuan sembako untuk sehari- hari, sampai ada langkah selanjutnya terkait keberadaan warga tereksekusi.

Lebih lanjut Made Prapta mengatakan, pemberian bantuan dari Pemkot Denpasar yang diperuntukkan kepada 36 KK dan 150 jiwa penduduk yang rumahnya dieksekusi karena sengketa lahan.

"Kami berharap pihak desa setempat bisa memperhatikan toilet umum dan menyiapkan air bersih," imbuhnya.

Di sisi lain pihak Humas PN Denpasar, I Made Sukereni, pengadilan menegaskan bahwa bukti-bukti melaksakan eksekusi berdasarkan data dan bukti yang ada. "Soal adanya tudingan kelebihan eksekusi, apa yang ada dalam putusan, itulah yang dieksekusi. Jika tidak menerima eksekusi yang dilakukan, ya silahkan gugat," katanya.

Hal itu disampaikannya lantaran ada tudingan dari pihak Rizal Akbar Maya Poetra selaku koordinator tim pembela 36 KK yang digusur, mangaku ada 7 rumah yang tidak masuk eksekusi tetapi tetap di gusur.

"Ada tujuh rumah yang kena gusur padahal seharusnya tidak kena. Ini yang sedang kita ajukan kembali gugatan dan masalahkan," ungkap Rizal.