Merdeka.com - Hengki Aritonang dijatuhi hukuman 13 tahun penjara di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Senin (19/11). Pemuda ini dinyatakan bersalah karena menjadi perantara penyelundupan 500 gram sabu-sabu dari Mali, Afrika.

Majelis hakim yang diketuai Indra Cahaya menyatakan Hengki Aritonang melanggar Pasal 114 ayat 2 UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. "Menjatuhkan pidana penjara selama 13 tahun dan denda Rp 1 miliar subsider tiga bulan penjara kepada terdakwa," ujar Indra Cahya dalam amar putusannya.

Putusan majelis hakim lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Rendi Tambunan. Jaksa sebelumnya meminta hakim menjatuhi Hengki hukuman 14 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider enam bulan penjara.

Sebelumnya, Hengki Aritonang, didakwa melanggar Pasal 112 dan 114 UU 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Berdasarkan dakwaan yang dibacakan jaksa, Hengki diketahui menerima barang berjenis sabu-sabu seberat 500 gram. Narkotika itu diselundupkan dalam dua buah guci pada 23 Mei 2012 yang dikirim melalui perusahaan pengiriman paket barang DHL.

Penangkapan Hengki berawal dari kecurigaan petugas Bea dan Cukai terhadap isi paket yang dikirim dari Mali itu. Setelah berkoordinasi dengan Polda Sumut, mereka mendapati 500 gram sabu-sabu itu di dasar guci. Di bagian atas paket sabu-sabu itu ditutup kembali dengan semen putih.

Siasat diatur. Petugas jasa pengiriman kemudian menghubungi Hengki untuk memberitahukan paket tersebut telah sampai. Keesokan harinya, Hengki tak dapat berkutik saat menerima kiriman dari Afrika itu. Dia ditangkap dan kasusnya disidangkan.