Terakhir Kali Melihat Maulana di Mapolres Jakarta Barat
Merdeka.com - Bocah berinisial A (14) tidak akan melupakan saat ditangkap Polisi karena ikut dalam kerumunan massa demo berujung rusuh di Jakarta pada Rabu (25/9). Dia ditangkap bersama rekannya, Maulana Suryadi alias Yadi yang belakangan diketahui meninggal dunia usai bentrokan massa dengan polisi.
A dan Maulana dimasukan ke dalam mobil Polisi. Massa ditangkap dan dimasukkan dalam mobil. Mereka disuruh tiarap dan ditumpuk. Di truk polisi iti, Maulana tiarap di bawah A. Kondisi di dalam truk tidak manusiawi dan membuat keduanya pingsan.
A terbangun saat memasuki gerbang Polres Jakarta Barat. Dia tersadar setelah diberi oksigen. Setelah turun dari mobil yang membawanya, A sempat melihat rekannya, Maulana, tengah ditangani tim medis. Maulana diberi oksigen. Tapi tak kunjung sadar. Di situlah A terakhir kali melihat Maulana.
"Saya lihat ada darah-darah di pipinya. Lagi dikasih oksigen sama dokter, ada tabung oksigen juga, di aspal posisinya itu, tidak ada alas. Itu di aspal Polres," jelasnya.
A langsung dibawa ke lantai dua Mapolres Jakarta Barat. Mereka ditempatkan di lantai 2 Gedung Mapolres. Selama tiga hari tiga malam, A menginap di teras Unit PPA Polres Jakarta Barat. A dipisah dari massa yang sudah di atas umur.
Dia menjalani pemeriksaan di Polres Jakarta Barat. Saat diperiksa, A sempat menanyakan kabar dan keberadaan rekannya, Maulana. Dia benar-benar tidak mengetahui kondisi rekannya. Tidak diketahui keberadaan dan nasib Maulana.
"Ditanyain, setiap harinya gimana, main sama siapa, nama, alamat, siapa yang ngajak. Sempet nanya Yadi (Maulana) cuma didiemin," bebernya.
Selang beberapa hari, A akhirnya dijemput orangtuanya. Hari itu, Sabtu (28/9). Di situ dia mendapat kabar bahwa Maulana meninggal dunia.
"Dan saya tahu dari bapak, bilangnya si Yadi meninggal Pas hari Jumat. Jadi waktu saya di sana (Polres) tidak tahu kalau Yadi meninggal," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Maulana Suryadi alias Yadi, pemuda 23 tahun ini meregang nyawa di tengah demonstrasi berujung rusuh di Gedung DPR, Rabu (25/9). Menurut keterangan kepolisian yang diterima sang ibu, Maspupah, Maulana meninggal dunia karena sesak napas yang mengakibatkan asmanya kambuh.
Namun, kerabatnya menemukan kejanggalan, lantaran tubuh Maulana penuh luka lebam serta adanya pendarahan dari bagian hidung dan telinga yang terus terjadi, bahkan hingga merembes ke kain kafan.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono membantah Maulana dianiaya polisi. Dia meyakini, tubuh Maulana bersih tidak ada luka-luka.
"Ibu kandung almarhum, Maspupah, datang ke rumah sakit polri melihat jenazah anaknya untuk dibawa pulang. Ia lihat sendiri tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jenazah anaknya," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (4/10).
Ia berdalih polisi sudah menawarkan keluarga Maulana untuk melakukan autopsi. Namun ditolak.
"Ibu kandungnya tidak mau (Maulana) diautopsi, karena memang anaknya punya riwayat sesak napas. Ada pernyataan ditandatangani di atas materai Rp6.000," dalih Argo.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen Jenderal Polisi 'Bersahaja' Lulus S3, Kini Bergelar Doktor Bintang 1
Berikut momen Jenderal polisi 'bersahaja' lulus S3.
Baca SelengkapnyaMomen Hangat Ulama Kondang Buka Puasa Bersama Jenderal AU, Beri Pesan 'Teruslah jadi Muslim Baik Jenderal'
Bersama dengan jajaran dan keluarga besar TNI, ternyata sang ulama kondang itu menghadiri undangan acara buka bersama Kepala Staf TNI AU (Kasau).
Baca SelengkapnyaBikin Geger! Pria di Malang Ditemukan Tewas dengan Pisau Tertancap di Leher, Wanita Luka Lebam
Polres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sadis! Ayah di Muara Baru Banting Anak hingga Tewas, Pelaku Dikenal Tempramen dan Pecandu Narkoba
Bocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca SelengkapnyaBintara Polisi Masih Bujangan saat Kenaikan Pangkat, Komandan Langsung Siram Air 'Ben Laku'
Momen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.
Baca SelengkapnyaMengaku Dicabuli Dokter, Istri Pasien Serahkan Bukti Penting Ini ke Polisi
TA dan suaminya langsung meninggalkan lokasi. Hanya tim kuasa hukumnya yang menemui awak media untuk menyampaikan keterangan pers.
Baca SelengkapnyaLahir dari Keluarga Miskin, Ayahnya Pangkat Lettu, Sudah Besar Jadi Jenderal Penting Jaga Kesehatan Jokowi
Sukma atau akrab disapa Ujang, merupakan putra seorang polisi berpangkat Peltu
Baca SelengkapnyaMomen Haru Penuh Tangis Bintara Polisi Jadi Perwira Tak Ada yang Pasangkan Pangkat, Sang Istri Baru Saja Meninggal
Seorang anggota Polisi yang baru saja dilantik menjadi perwira harus merasakan sedih karena sang istri meninggal dunia beberapa minggu sebelum ia dilantik.
Baca SelengkapnyaJelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik
Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca Selengkapnya