Tepergok merampok di toko manisan, Jahiya tewas dipukuli massa

Merdeka.com - Aksi perampokan di siang bolong terjadi di Palembang. Perbuatan itu dipergoki korban, sehingga membuat warga mengejar para pelaku dan salah satunya tewas dihajar massa.

Peristiwa itu terjadi saat kawanan rampok berjumlah tiga orang beraksi di toko manisan milik Ayen (42), di Pasar Sungki, Jalan Abikusno, Simpang Sunan, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati, Palembang, Senin (26/10). Saat korban hendak keluar dari toko, para pelaku menghadangnya. Sepertinya para pelaku mengetahui jika korban sedang membawa uang banyak. Benar saja, saat itu korban mengantongi uang sebesar Rp 300 juta buat ditabungkan di bank.

Sontak, korban melakukan perlawanan saat para pelaku mencoba mengambil tas berisi uang itu. Namun, para pelaku marah, kemudian menembak kedua paha dan pinggang korban. Mendengar suara tembakan, anak korban, Hendra (27), keluar dari mobil Toyota Avanza Hitam nomor polisi BG 1783 NS. Kebetulan, Hendra rencananya diajak untuk pergi ke bank.

Sial, Hendra juga terkena tembakan di lengannya karena berusaha melawan. Hendra kabur dan meminta pertolongan warga. Situasi memanas setelah puluhan warga mendatangi lokasi dan membuat para pelaku kabur.

Warga kompak melakukan pengepungan terhadap para pelaku. Upaya itu berhasil karena satu pelaku bernama Jahiya (37), warga Dusun Maju Bersama, Kecamatan Muara Telang, Banyuasin, ditangkap.

Massa yang marah tak bisa lagi berkompromi dengan polisi. Mereka lantas menghajar pelaku hingga akhirnya tewas di lokasi kejadian.

"Dua pelaku lari, warga tangkap cuma satu. Tadi warga menghajar sampai dia tewas," kata Ayen, Senin (26/10).

Meski mengalami luka tembak, Ayen mengaku masih beruntung karena uang sebesar Rp 300 juta gagal diambil para pelaku. Ayen dan Hendra kini dirawat di Rumah Sakit Bari Palembang.

"Untung uang saya tak berhasil dirampok pelaku," ujar Ayen.

Kapolsek Kertapati Palembang, AKP Ihsan mengatakan, polisi masih memburu dua pelaku lain belum diketahui identitasnya. Sementara pelaku tewas dihajar massa dikirim ke Rumah Sakit Bari Palembang, dan keluarganya diminta menjemput.

"Para pelaku sudah mengincar korban. Mereka sepertinya tahu korban membawa uang. Dugaan, semua pelaku membawa senjata api rakitan," ucap Ihsan.