Temukan tulisan 'Coming Soon ISIS' di Sukoharjo, Polda Jateng waspada
Merdeka.com - Adanya tulisan 'Coming Soon ISIS' di salah satu kampung di Sukoharjo membuat Polda Jateng meningkatkan kewaspadaan. Selain itu, aparat juga memantau pergerakan 201 simpatisan Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS) yang bermukim di Jawa Tengah.
"Jika melihat dari guratan cat tulisannya, tidak mungkin itu dilakukan dalam waktu sekejap. Tulisan di tembok 'Coming Soon ISIS' itu pasti dibikin lama. Sikap permisif dari masyarakat inilah yang membuat sel tidur terorisme kembali bangkit saat ini," kata Kapolda Irjen Condro Kirono di Semarang, Sabtu (26/5).
Embrio ISIS juga ditemukan pada perilaku istri terduga teroris di Sukoharjo. Temuan kasat mata itu muncul saat kepolisian melakukan pemantauan pada gerakan Jamaah Ansorut Daulah (JAD) di sejumlah daerah. Menurut Condro, petugas juga terus melakukan pendekatan kepada mereka agar menjadi lebih inklusif.
Tak cuma itu, ia juga mendapati laporan ada sebanyak 334 pelaku teroris dari Jawa Tengah. Dari total jumlah itu, terdapat 128 mantan napi teroris (napiter) sudah kembali bekerja. Namun pihaknya tetap akan memperketat pemantauan supaya mereka tidak kembali ke kelompoknya.
"Yang diantisipasi simpatisan ISIS ada 201 orang dari Jawa Tengah. Dan Saat ini terdapat 171 napiter di Jateng yaitu Nusakambangan," tegasnya.
Ada pula DPO dalam pengawasan khusus di Jawa Tengah 46 orang, kemudian masih menjalani hukuman 125 orang dan terakhir ada pelaku teroris yang tewas berjumlah 35 orang.
Ia memaparkan aksi terorisme tidak punya kaitan apapun dengan agama manapun. Sehingga ketika seorang teroris beraksi meledakkan bom atas nama agama, maka pemahaman ajaran mereka keliru. Pemahaman yang salah itu terhadap AlQuran dan hadist tentang penafsiran sikap jihad.
"Mereka malah menganggap pemahaman takfiri, yaitu menganggap orang di luar kelompoknya adalah kafir dan halal harta dan darahnya," ujar Condro lagi.
Pemahaman keliru lainnya soal hukum hakimiyah atau menafsirkan hukum adalah hanya milik Allah SWT. Imbas dari hal tersebut, seorang teroris tidak lagi menghormati Pancasila, UUD 45 dan orang tidak bersyariat islam dianggap Thogut.
"Orang-orang yang dari Suriah, ideologinya sudah radikal, ulama saja dibantah, dan menunjukan ajarnya yang benar," urainya.
Condro meminta kepada pengelola Lapas Nusakambangan untuk mempertebal pengawasan terhadap pembesuk napiter.
"Jangan sampai pembesuk napiter berkumpul dan sewaktu-waktu bisa masuk. KUA dan petugas harus aktif disitu agar ajaran yang menyimpang tidak berkembang," ujarnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca Selengkapnya7 Ulama yang Berjasa Besar Sebarkan Ajaran Islam di Sidoarjo, Makamnya Berbaur dengan Warga Biasa
Makam para ulama ini terletak di pemakaman umum desa.
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
'Jebolan' Istana & Surakarta, Mayjen Widi Melesat Bakal Jadi Bintang Tiga Termuda di TNI AD
Mayjen Widi Prasetijono baru saja mendapatkan kenaikan pangkat sebagai letnan jenderal dan memakai bintang tiga di pundak. Ia akan menjadi bintang tiga termuda
Baca SelengkapnyaMenistakan Agama dan Hina Ulama, Pria Asal Gowa Ditangkap
Z merupakan pimpinan kelompok yang menamakan Taklim Makrifat.
Baca SelengkapnyaJokowi Kumpulkan Kepala Desa di Istana, Ini yang Dibahas
Jokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).
Baca SelengkapnyaNasDem Minta Ari KSP Tak Ikut Campur Pertemuan Paloh-Jokowi: Ada Masalah sama Bapak Saya?
Ia membantah pernyataan bahwa Paloh yang memohon bertemu Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Kunjungan ke Jateng saat Gibran Kampanye, Istana Tegaskan Tak Terkait Pemilu 2024
Istana menegaskan kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Jawa Tengah tak terkait kampanye Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaNama Jokowi Diseret dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024, Begini Reaksi Istana
Nama Jokowi berulang kali disebut dalam sidang perdana sengketa hasil Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya