Temuan Polisi: 3 orangutan dibunuh dengan cara lahan sengaja dibakar
Merdeka.com - Penyelidikan Polres Bontang terkait kematian 3 orangutan Kalimantan sub spesies Kalimantan Timur (Pongo Pygmaeus Morio), yang tewas terpanggang di lahan dan kebun milik warga Bontang, menemukan titik terang. Lahan sengaja dibakar untuk membunuh tiga orangutan satu keluarga itu.
Polisi sudah menggelar tidak kurang dari 25 adegan pra rekonstruksi, melibatkan 11 saksi yang sebelumnya telah dimintai keterangan oleh penyidik. Pada hari yang bersamaan, tim pusat laboratorium forensik mabes Polri, juga melakukan penyelidikan asal usul api di lokasi kejadian.
"Kita kan gelar perkara sekali lagi, untuk menentukan tersangka. Apakah unsur terpenuhi, mudah-mudahan terpenuhi," kata Kapolres Bontang AKBP Hendra Kurniawan, saat dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (5/3) sore.
Pra rekonstruksi dilakukan untuk menggambarkan keberadaan orangutan sebelum lahan dibakar. Dari serangkaian adegan, saksi membantah membakar lahan. Tapi pihaknya tak ambil pusing dengan pengakuan saksi yang membantah.
"Pengakuan itu, nilai pembuktian terendah. Mengaku atau tidak, tidak masalah, selama alat bukti kita kuat," tegas Hendra.
Penyelidikan tim Puslabfor Polri, lanjut Hendra, ada beberapa sumber api yang muncul lantaran sengaja dibakar. Temuan itu beralasan mengingat tingkat kekeringan lahan dan kebun warga belum mampu memunculkan api. "Bisa terbakar, tapi ada pemicunya. Tidak bisa terbakar sendiri. Tapi kita akan tunggu kesimpulan resminya," jelasnya.
Kepolisian bersama balai TNK juga menemukan orangutan berusia sekitar 30-40 tahun yang tengah asyik berada di pohon besar, di hutan Wanatirta, milik PT Bontang PKT. "Jadi, semakin kuat dugaan, orangutan yang mati terbakar, berasal dari Wanatirta. Orangutan jantan yang ditemukan kemarin, kemungkinan berpasangan dengan induk dan 2 anaknya yang terbakar itu," pungkas Hendra.
Diketahui, 3 orangutan betina yang terdiri dari orangutan dewasa usia 20 tahun, remaja usia 7 tahun dan bayi usia 6 bulan, tewas terpanggang usai lahan warga hangus terbakar, Sabtu (20/2) lalu. Peristiwa itu jadi sorotan pegiat lingkungan dan satwa, mulai dari Center Protection for Orangutan (COP) Indonesia, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kaltim serta World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia, meminta aparat mengusut tuntas.
Tidak hanya itu, peristiwa mengenaskan satwa primata Kalimantan itu, juga menjadi isu media internasional. Diantaranya, dailymail.co.uk yang memuat artikelnya pada 28 Februari 2016 lalu.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Panca Bunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Pekan Depan
Panca Darmansyah mengaku menyesali perbuatan kejinya yang dengan tega membunuh keempat anak kandung.
Baca SelengkapnyaPerjuangan Polisi di Pelosok, Tiga Hari Jalan Kaki Kawal Distribusi Logistik Pemilu dan Terancam Dimangsa Binatang Buas
Polisi itu harus mendaki gunung, melewati hutan belantara dan menerjang beberapa sungai deras untuk menuju perkampungan.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Pencuri Emas Gagal Kabur, Ternyata Pintu Toko Dikunci Otomatis oleh Pemiliknya
Alih-alih mendapat untung, pria ini justru bernasib apes. Aksinya berhasil digagalkan usai pemilik toko melakukan hal tak diduga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi
Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong
Sebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaTawuran Pecah di Lenteng Agung, Satu Orang Tewas Disabet Senjata Tajam
Pelaku pembacokan ditangkap polisi empat hari setelah peristiwa tersebut.
Baca Selengkapnya'Suhu' Lapangan Diperintah Komandan Pakai Seragam Dinas Polisi, Begini Potretnya Langsung jadi Sorotan
Polisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaBayi di Panti Asuhan Semarang Diduga Meninggal Tak Wajar Hingga Makamnya Kembali Dibongkar
Kompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaPolisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan
Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca Selengkapnya