Merdeka.com - Sebuah tempat karaoke di Jebres, Solo diduga menyajikan tarian seksi. Tempat hiburan tersebut diduga melanggar Peraturan Daerah (Perda) nomor 4 tahun 2002 tentang Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum (URHU).

Temuan dugaan tarian seksi dilaporkan oleh Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS). Pada Kamis (10/8) sore Wali Kot Solo. Mereka mendatangi kantor wali kota dan mengadukan operasional tempat hiburan tersebut ke Pemkot Solo.

"Kami temukan ada sexy dancer di Primadona Pub dan Karaoke. Kami juga mendapati adanya praktik pornografi yang sering digelar di sana," ujar Ketua Bidang Komunikasi LUIS, Endro Sudarsono seusai melakukan audiensi dengan Pemkot Solo di ruang rapat wali kota.

Dalam audiensi tersebut LUIS diterima Plt Kepala Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Solo Said Romadhon, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Solo, Basuki Anggoro Hexa, dan Kepala Satpol PP Sutarjo.

Lebih lanjut Endro mengatakan, sesuai izin tempat hiburan tersebut hanya menjual makanan, minuman dan live music, serta tidak ada tarian lantai.

"Kami mendesak Pemkot meninjau lagi perizinan operasional tempat hiburan Primadona Pub dan Karoeke. Kami punya bukti adanya praktik pornografi yang diselenggarakan Primadona Karaoke," katanya.

Bukti-bukti tersebut, kata Endro, berupa video dan foto pelanggaran yang terjadi du Primadona Karaoke. Barang-barang tersebut telah diserahkan ke Pemkot Solo. Ia berharap barang-barang itu bisa menjadi pertimbangan Pemkot dalam bertindak.

"Kami juga melaporkan dugaan praktik pornografi ke Polresta Solo. Tapi sampai sekarang masih ada kegiatan serupa," sesalnya.

Endro mengatakan selain tarian seksi, Primadona Pun dan Karaoke juga dinilai telah melanggar jam operasional hiburan malam. Sesuai Perda yang berlaku, jelas dia, batas waktu operasi tempat hiburan malam maksimal hingga pukul 01.00 WIB. Namun di tempat itu, beroperasi sampai jam dua dinihari pada hari Senin sampai Kamis.

"Kami mendesak Pemkot Solo segera menegur dan menjatuhkan sanksi terhadap Primadona Pub & Karaoke. Mereka telah menggelar praktik pornografi dan melanggar aturan jam operasional tempat hiburan malam.

Sementara itu Kepala Satpol PP Solo Sutarjo berjanji segera menindaklanjuti laporan tersebut. Laporan adanya dugaan praktik pornografi berupa sexy dancer baru kali pertama diterimanya.

"Sebenarnya tim Satpol PP rutin menggelar patroli dan operasi di tempat-tempat hiburan. Nanti akan kita klarifikasikan dulu dengan memanggil pemilik tempat hiburan Primadona ini," katanya.