Merdeka.com - Tiga pengedar daun ganja kering di Kota Pekanbaru nekat duel dengan petugas saat mengetahui bahwa calon pembelinya adalah anggota polisi yang menyamar. Letusan senjata yang ditembakkan polisi tersebut tak membuat nyali tiga pelaku tersebut ciut. Mereka pun melakukan perlawanan dan berhasil kabur ke kebun sawit di Jalan Labersa.

Meski ketiganya kabur, petugas Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru berhasil menyita sekitar 5 kilogram ganja kering. Daun haram itu terbungkus dalam 5 paket yang sudah dibalut lakban kuning.

"Selain itu, petugas juga menyita tiga sepeda motor milik pelaku, yakni Yamaha RX-King, Honda Revo dan Honda Megapro. Saat ini, petugas masih mencari keberadaan pelaku yang alamatnya sudah diketahui," ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru, Kompol Iwan Lesmana Riza kepada merdeka.com, Senin (18/5).

Menurut Iwan, upaya penangkapan ini berawal dari informasi yang menyebut adanya beberapa bandar besar ganja di Pekanbaru. Dari informasi tersebut, petugas menghubungi pengedar dimaksud dan akhirnya sepakat bertemu di depan Hotel Labersa, Minggu (10/5) sekitar pukul 17.00. WIB.

"Dalam pembicaraan melalui telepon, pengedar tadi meminta menyediakan uang. Untuk satu paket dijual Rp 1,7 juta. Yang diincar ini termasuk bandar besar, karena bisa menyediakan berapa barang pun yang diminta," kata Iwan.

Setelah anggota bertemu di depan hotel tersebut, seorang pengedar mengajak bertransaksi di sebuah kebun sawit tak jauh dari lokasi tersebut. Petugas masuk dan sudah ditunggu dua pengedar lainnya.

"Sementara anggota yang lain, tidak bisa masuk karena jalannya sulit dilalui. Selain itu, lokasi tersebut sangat mudah untuk mengetahui adanya orang yang masuk. Makanya, petugas yang lain memantau dari jauh saja," jelas Iwan.

Di dalam kebun, tiga pengedar meminta petugas yang menyamar untuk memperlihatkan uang. Setelah ditunjukkan, pengedar mengeluarkan beberapa paket ganja dari tas sandang yang dibawanya.

"Karena tak ingin terjadi apa-apa, petugas yang lain nekat masuk. Akhirnya, pengedar tadi mengetahui identitas petugas yang menyamar. Tak ingin target lepas, petugas mengambil tindakan dan terjadilah perlawanan," terang Iwan.

Anggota polisi tersebut berusaha menangkap dengan menembakkan senjata sebagai peringatan. Selanjutnya, tiga pengedar kabur ke semak-semak dan langsung dikejar oleh petugas lainnya.

"Lokasi tadi dikepung supaya pelaku tak kabur. Karena sudah malam, akhirnya petugas meninggalkan lokasi dan mendatangi warga sekitar, serta menanyakan apakah ada melihat orang yang kabur dari semak-semak," imbuh Iwan.

Penuturan warga, mengaku sempat melihat orang keluar dari semak-semak dengan kondisi terluka di bagian kening. "Luka ini belum bisa dipastikan apakah karena tembakan atau perkelahian," kata dia.

Saat ini, petugas masih mencari keberadaan pengedar dimaksud. Alamatnya sudah dikantongi, dimana dua pengedar merupakan warga Kampar dan satu lagi dari Pekanbaru.

Menurut Iwan, barang bukti yang disita berasal dari Medan, Sumatera Utara. Tiga pengedar yang sudah masuk daftar buronan ini merupakan jaringan besar di Pekanbaru dan pemain lintas provinsi.