Tembak manajer SPBU hingga tewas, 4 perampok gondol Rp 200 juta

merdeka.com Sekitar 1 decade yang lalu

Merdeka.com - Rendy Wibowo (44), manajer Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Magelang, Jawa Tengah tewas ditembak perampok. Pelaku yang berjumlah empat orang itu berhasil menggondol uang senilai Rp 200 juta.

Dari informasi yang dihimpun merdeka.com, aksi perampokan bermula saat korban sedang dalam perjalanan ke bank untuk menyetor uang dari tempat kerjanya. Namun, saat melintas di Jalan Telogo Werno, korban dipepet oleh empat orang yang mengendarai dua sepeda motor.

Satu di antaranya menembakkan senjata api ke arah korban. Kemudian, langsung merampas tas yang berisi uang sekitar Rp 200 juta. Warga yang mendengar suara tembakan langsung keluar dan melihat kondisi korban sudah tergeletak di pinggir jalan.

"Begitu mendengar suara tembakan dor beberapa warga langsung mendatangi sumber suara tembakan, ternyata di pinggir jalan sudah tergeletak seorang pria dengan bersimbah darah," ungkap warga bernama Muji, Senin (25/11).

Mendapatkan laporan warga, polisi dari Polres Magelang Kota langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Saat melakukan identifikasi, polisi menemukan adanya dua luka tembak pada bagian dada korban.

"Berdasarkan hasil identifikasi sementara, terdapat dua luka tembak pada dada korban," tegas Kapolres Magelang Kota AKBP Tommy Arya Dwianto saat dikonfirmasi wartawan di TKP.

Guna penyelidikan, jenazah korban kemudian dilarikan ke kamar jenazah RSU Tidar Kota Magelang, Jawa Tengah untuk menjalani otopsi.

Usai dilakukan otopsi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Tengah yang dipimpin langsung oleh AKBP Sumy Hastry Purwanti, jenazah korban Rendy Wibowo langsung dibawa ke rumah perawatan jenazah Yayasan Dharma Kota Magelang.

Namun, berdasarkan hasil autopsi sampai kini aparat petugas kepolisian belum bisa menentukan jenis, ukuran dan kaliber berapa peluru yang bersarang di dada dan menewaskan korban. Kini kasus perampokan yang menewaskan karyawan SPBU di Kota Magelang itu masih dalam proses penyelidikan Polres Magelang Kota.

(mdk/ded)