Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Teman SMP: Kapan Dito ikut militer, tahu-tahu sudah jenderal

Teman SMP: Kapan Dito ikut militer, tahu-tahu sudah jenderal Jenderal PBB gadungan. ©2014 Merdeka.com/yan m

Merdeka.com - Adityo Bambang Mataram (67) atau Dito, salah seorang dari tiga 'Jenderal PBB' yang ditangkap Polresta Medan beberapa waktu lalu, ternyata sempat tinggal di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Penelusuran merdeka.com, pemilik kamar indekost yang sempat ditinggali Dito selama 2 tahun tersebut yakni Indra Gautama (70). Indra mengakui bahwa Dito merupakan kawan lamanya semasa SMP yang ia bantu untuk menempati salah satu kamar kost sewaan di rumahnya tersebut.

"Dito itu teman saya SMP di Cikini 1 angkatan '61. Dulunya dia adik kelas saya, tapi akhirnya jadi seangkatan. Bapaknya dia itu AM Hanafi, kawannya Sukarni yang sama-sama menculik Bung Karno ke Rengasdengklok. Anaknya pejuang '45 lah dia itu," kata Indra saat ditemui di kediamannya, Jalan Situbondo No. 3, Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu (29/11).

"Dito itu anak ketiga, ibunya orang Solo, bapaknya Bengkulu, dan masih saudara sama Bu Fatmawati", kata Indra menambahkan.

Alumni Ilmu Lingkungan UI dan sempat mengajar materi Survival di Kopassus itu mengaku, dirinya sama sekali belum mengetahui perihal tertangkapnya Dito dan pangkat jenderal palsunya itu.

Dirinya mengatakan bahwa selama tinggal di rumahnya, Dito tak pernah menampakkan gelagat yang aneh, bahkan menurutnya sangat bersahabat.

"Selama tinggal di sini, si Dito itu sering menyapa lah. Familiar dan akrab juga orangnya. Tapi tiap dia mau pergi dijemput terus, saya nggak pernah tahu sama siapa dan kemana. Tapi komunikasinya normal, bahkan dia sempat punya KTP sini," ungkap Indra.

Indra juga menceritakan bahwa ayahnya Dito ini, AM Hanafi, pernah diangkat menjadi menteri tenaga kerja pada era orde lama, dan termasuk dalam korps Veteran RI. Selepas dari jabatan menteri itu AM Hanafi menjalani pendidikan duta besar di Kuba, dan Dito 'Sang Jenderal PBB' ini pun ikut bersamanya.

Indra juga menceritakan bahwa saat terjadi tragedi tahun '65, keluarga Dito dilarang pulang ke Indonesia, karena takut dikira Komunis. Akhirnya mereka pindah ke Prancis. Di sana Dito bekerja sebagai pelatih silat, membuka restoran, dan lain sebagainya.

"Nah zaman Gus Dur jadi presiden, dia pulang ke Indonesia. Lalu kan sempat ada kejadian saat itu, setelah masa-masa Petisi 50 lah kalau nggak salah. Nah si Dito ini sempat dikejar-kejar sama intel atau apa saya nggak tahu. Pergi lah dia ke Singapura kira-kira satu tahun. Nah saat pulang dari Singapura itulah saya bantu dia tinggal di sini, menempati salah satu kamar di atas," kata Indra.

Indra menceritakan bahwa Dito sebenarnya memiliki seorang istri berkebangsaan Prancis, yang juga pernah tinggal bersama Dito di kamar yang disewakannya tersebut selama 2 tahun.

Bahkan dirinya mengaku, sudah sejak lama Dito memerankan lakon sebagai Jenderal PBB, baik di hadapan dirinya maupun kepada teman-temannya seangkatan.

"Istrinya itu orang Prancis, sempat ikut tinggal di sini selama 2 tahun. Tapi saya juga nggak tahu pasti jelasnya bagaimana hubungan mereka itu, karena akhirnya istrinya pulang ke Prancis. Setelah dari sini, akhirnya dia pindah ke daerah Cikini, di belakang kantor Golkar," kata Indra.

"Pernah dulu waktu reuni sama kawan-kawan di Cikini 1, sekitar lima tahun yang lalu, si Dito ini bagi-bagi kartu nama. Nah saya lihat di situ ada pangkatnya, jenderal. Saya kan sama kawan-kawan bingung, kapan si Dito ikut militer. Kok tahu-tahu sudah jadi jenderal saja," pungkasnya.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik

Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik

Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.

Baca Selengkapnya
Kelakar Sahroni soal Maju Pilgub DKI: Kalau RK Doang Mah Gampang Lawannya

Kelakar Sahroni soal Maju Pilgub DKI: Kalau RK Doang Mah Gampang Lawannya

Sahroni menyinggung soal baliho bergambar RK dan bertuliskan 'Lagi Jalan Mau Kemana, Kang? Otw Jakarta nihhh'.

Baca Selengkapnya
TKN Santai Ma’ruf Amin Salam Tiga Jari di HUT PDIP: Anaknya Dukung Kita

TKN Santai Ma’ruf Amin Salam Tiga Jari di HUT PDIP: Anaknya Dukung Kita

Persoalan salam itu lebih kepada sikap menghormati Ma’ruf Amin karena hadir sebagai tamu undangan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tak Tinggal Diam ketika HP Dijambret, Emak-Emak di Serang Kejar Pelaku hingga Tertangkap

Tak Tinggal Diam ketika HP Dijambret, Emak-Emak di Serang Kejar Pelaku hingga Tertangkap

Aksi berani ditunjukkan seorang emak-emak bernama Eni (54). Dia mengejar dua penjambret handphonenya hingga salah seorang di antara mereka tertangkap.

Baca Selengkapnya
MK Bahas Posisi Arsul Sani Tangani Gugatan Pemilu 2024

MK Bahas Posisi Arsul Sani Tangani Gugatan Pemilu 2024

MK bakal menggelar Rapat Permusyawakaratan Hakim untuk membahas posisi Arsul Sani.

Baca Selengkapnya
Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma

Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma

Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.

Baca Selengkapnya
Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan

Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan

Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.

Baca Selengkapnya
Siswi SMP Disekap dan Diperkosa di Lampung, 4 Buronan Dibantu Keluarga Kabur dari Kejaran Polisi

Siswi SMP Disekap dan Diperkosa di Lampung, 4 Buronan Dibantu Keluarga Kabur dari Kejaran Polisi

Polisi masih memburu empat buronan penyekap dan pemerkosa siswi SMP inisial NA.

Baca Selengkapnya
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.

Baca Selengkapnya