Merdeka.com - Sekitar 30 orang penyandang disabilitas menggelar demonstrasi di Gedung Negara Pakuan Bandung, untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh tiap 3 Desember. Mereka menggugat peringatan Hari Disabilitas yang digelar di salah satu Hotel di Kota Bandung.

Sebab, acara itu menelan dana ratusan juta rupiah dan dinilai tidak membawa manfaat bagi mereka. "Anggaran yang digelontorkan untuk peringatan Hari Disabilitas di Bandung memakan dana Rp 406 juta, tapi tidak ada manfaatnya langsung untuk kami," kata Koordinator Aksi Yudi Yusfar di sela aksi, Selasa (3/12).

Meski dengan segala kekurangan mereka tetap bersemangat menyuarakan tuntutannya. Sebelum mereka tiba di rumah dinas gubernur Jabar itu, mereka terlebih dahulu berorasi di Gedung Wiyata Graha Bandung. Mereka juga mengusung sejumlah spanduk.

"Kami di sini menuntut tindakan nyata dari pemerintah untuk menyediakan fasilitas layak bagi penyandang disabilitas," ujarnya.

Menurutnya, sejauh ini dana yang ada tak selalu dimanfaatkan dengan baik. Seharusnya dana yang ada untuk pembangunan infrastruktur yang mendukung mereka. Seperti sarana untuk mereka di jalan raya, tempat penyeberangan, halte, stasiun kereta api dan bandara.

"Sekarang apa manfaatnya menggelar upacara atau seremoni? Cuma ngabisin dana. Toh Hari Disabilitas Internasional itu tidak mengharuskan untuk menyelenggarakan upacara secara seremoni," tegasnya.

Setelah 30 menit menggelar aksi, mereka kembali ke tempat semula Gedung Wiyata Guna Jalan Pajajaran Bandung. Mereka longmarch sambil bergandengan dan dikelilingi tali rafia sebagai pembatas.