Tebing Gunung Parang Purwakarta terbakar, jalur pendakian ditutup
Merdeka.com - Belasan hektare areal obyek wisata Panjat Tebing batu andesit, Gunung Parang, di Desa Cihuni, Kecamatan Tegal Waru, Purwakarta, Jawa Barat, terbakar pada Sabtu (3/10) sore. Kebakaran semakin membesar, seiring dengan kondisi tumbuhan di areal gunung mengering akibat kemarau yang melanda.
Bahkan kobaran api sulit dipadamkan, meski sejumlah tim dari satuan pemadam kebakaran Kabupaten Purwakarta, diterjunkan ke lokasi, untuk melakukan pemadaman api. Antisipasi juga dilakukan oleh pihak pemadam, karena posisi gunung yang sangat dekat dengan permukiman warga.
Belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya kebakaran, namun menurut keterangan warga api tiba-tiba muncul dan begitu cepat membesar hingga ke puncak gunung yang dikenal sebagai obyek wisata dan lokasi panjat tebing dunia tersebut.
"Tiba-tiba apinya membesar dan dengan cepat membakar puncak gunung, kemungkinan awal api dari kebun warga di sekitar gunung," Kata Suhendar, warga setempat.
Hingga Minggu (4/10) dini hari, warga masih khawatir api akan kembali membesar dan merembet ke permukiman. Sebab tiupan angin di wilayah itu cukup kencang, serta banyaknya semak kering.
"Kami warga khawatir, takutnya api merembet ke pemukiman," tambah Suhendar.
Akibat kebakaran, seluruh jalur pendakian di Gunung Parang oleh pengelola wisata ditutup, termasuk kegiatan panjat tebing.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dahulu danau ini tercipta akibat erupsi gunung purba di Bandung
Baca SelengkapnyaGunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca SelengkapnyaPada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya juga telah dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaGunung Patah mempunyai medan pendakian yang sulit, tutupan hutan yang rapat akan menghambat perjalanan yang bisa berhari-hari.
Baca SelengkapnyaErupsi pertama terjadi pada pukul 00.05 WIB dengan tinggi kolom abu tidak teramati.
Baca SelengkapnyaAir bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca Selengkapnya