Merdeka.com - Seorang pria berinisial AA (40 tahun), melakukan aksi penipuan dengan mengaku sebagai anggota TNI. Pria bujang ini menipu korbannya dengan menjanjikan barang elektronik dengan harga murah, dari hasil lelang PT Angkasa Pura II dan Bea Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Selama beraksi, AA sudah menipu dua korban. Korban pertama adalah Agung Fajarianto. Peristiwa itu terjadi pada 25 Juli 2015. Dia tertipu Rp 18 juta buat pembelian enam unit komputer jinjing dan 15 unit iPhone. Sedangkan korban kedua adalah Soehendy, pada 16 September 2015. Uang Rp 25 juta miliknya buat membeli iPhone amblas dibawa pelaku.

Kapolres Bandara Soekarno Hatta, AKBP Roycke Langie mengatakan, modus pelaku menipu dengan mengaku sebagai anggota TNI berpangkat Kapten. Dia mengklaim kenal dengan pihak Bandara Soekarno-Hatta. Dia lantas menawarkan barang elekronik dengan harga miring.

"Korban merasa yakin dengan cara bicara pelaku, dan bisa masuk ke area terbatas di Bandara. Karena itu, korban tertarik membeli barang elektronik dan menyerahkan begitu saja uang kepada pelaku," kata Roycke, Senin (5/10).

Roycke menyampaikan, kedua korban sebelumnya bertemu pelaku di luar kawasan Bandara Soekarno-Hatta. Setelah bersepakat dengan pelaku, korban diajak bertemu di Terminal 2 Bandara.

"Korban diminta meyerahkan uang dan menunggu di area terminal, kemudian pelaku kabur membawa uang tersebut," ucap Roycke.

Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Aszhari Kurniawan mengatakan, atas laporan kedua korban, pihaknya langsung melakukan pengembangan hingga berhasil melacak keberadaan pelaku di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat. Akhirnya pelaku berhasil ditangkap di tempat indekosnya tanpa perlawanan.

"Dari tangan pelaku, kami menyita dua seragam TNI berpangkat kapten, dan papan nama atas nama A Jamaluddin SH., MH., dan Andi Agus, SH., MH., satu seragam safari, satu pucuk replika senjata api, satu pelat nomor Dinas Denma Mabes TN nomor 3642-00, serta satu unit mobil Toyota Avanza nopol B 1833 PZY," papar Aszhari.

Menurut Aszhari, motif pelaku melakukan menipu menjadi TNI gadungan karena kebutuhan ekonomi. Pelaku membeli atribut TNI di Pasar Senen, Jakarta Pusat.

"Kita masih kembangkan apakah masih ada korban lain yang ditipu oleh pelaku," ucap Aszhari.

Kini pelaku mendekam di sel tahanan Polres Bandara Soekarno-Hatta. Dia dijerat Pasal 378 dan 372 KUHPidana tentang Penipuan dan Penggelapan, dengan ancaman hukuman empat tahun pejara.