Merdeka.com - Jebolnya tanggul Sungai Cimanuk di Desa Pilangsari, Jatibarang, Jawa Barat, dan Desa Tulungagung, Kertasemaya, Indramayu, Jawa Barat, Senin (16/3) sekitar pukul 03.00 WIB mengakibatkan banjir meluas di tujuh kecamatan di Indramayu. Tujuh kecamatan itu yakni; Kecamatan Jatibarang, Kertasemaya, Bangodua, Lohbener, Sindang, Tukdana, dan Pasekan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, daerah yang parah terkena banjir yakni di Jatibarang dan Kertasemaya dengan tinggi banjir mencapai 3 meter.

"Banjir ini adalah kiriman dari hulu DAS Cimanuk yaitu hujan deras di Garut dan Majalengka, sedangkan di Indramayu tidak hujan sepanjang Minggu. Akibat banjir kiriman ini, ribuan rumah terendam," ujar Sutopo dalam siaran persnya.

Sutopo menjelaskan di Desa Pilangsari dan Desa Jatibarang Baru, Jatibarang, Jawa Barat, terdapat sekitar 1.000 rumah dan 100 Hektare sawah yang terendam banjir setinggi dua hingga tiga meter dengan penduduk 10.500 jiwa menderita.

"Sampai saat ini di Kecamatan Lohbener terdapat pengungsi sebanyak 600 KK. Di kecamatan lain pendataan masih dilakukan oleh BPBD Indramayu," ungkapnya.

Dia juga memaparkan bahwa BPBD Indramayu bersama BPBD Jawa Barat, Tagana, TNI, Polri, relawan, Muspicam dan masyarakat sudah melakukan upaya evakuasi dan penanganan darurat. Bantuan makanan siap saji serta kebutuhan mendesak seperti perahu karet, material untuk menutup tanggul jebol, permakanan, makanan bayi, dan selimut pun telah didistribusikan ke beberapa tempat.

"Banjir telah menyebabkan jalur utama Pantura, Jatibarang lumpuh. Lalu lintas arah Jakarta ke Cirebon melalui Jaibarang dialihkan melalui Karangampel menuju Cirebon. Kemacetan panjang di ruas ini mencapai 10 km," tambahnya.