Tanda tangan di kain putih, warga Bali tolak Pilkada via DPRD
Merdeka.com - Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) menuai kontra dari berbagai kalangan, termasuk masyarakat Bali. Koordinator Alase Bali, I Nyoman Mardika mengatakan masyarakat berhak mengungkapkan pendapatnya masing-masing, termasuk pendapat mengenai RUU Pilkada.
Oleh sebab itu, para aktifis Bali mengambil inisiatif untuk menampung aspirasi masyarakat Bali terhadap RUU Pilkada tersebut dengan membentangkan kain putih dan meminta masyarakat Bali menentukan sikap.
"Jika masyarakat menolak RUU Pilkada 2014 ini, tentu masyarakat yang melintasi kain putih ini akan menandatangani. Mau pemilihan langsung sudah tentu menolak yang tak langsung, dan mereka spontan untuk menandatangani kain yang terbentang," papar Mardika di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali, Minggu (21/9).
Mardika menuturkan, masyarakat serta aktifis Bali menilai pilkada melalui DPRD merupakan bentuk kemunduran dan perampasan kedaulatan rakyat. "Rakyat harus menentukan sendiri pemimpinnya. Kedaulatan itu di tangan rakyat bukan di tangan wakil rakyat," ucap Mardika.
Mantan anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali itu melanjutkan, Pilkada oleh DPRD merupakan bentuk inkonsistensi demokrasi. Agar aspirasi masyarakat Bali diperhatikan oleh anggota parlemen, bentangan kain putih tersebut akan segera dikirimkan.
"Paripurna tanggal 25 September, jadi segera kami kirimkan. Kalau tidak hari ini ya besok," ucap Mardika.
Dalam RUU Pilkada yang terdiri atas 7 bab dan 181 pasal ini terdapat dua ketentuan baru yang berbeda secara signifikan dari ketentuan UU No. 32/2004. Ketentuan pertama, pilkada hanya memilih gubernur dan bupati/walikota, sementara wakil gubernur dan wakil bupati/wakil walikota ditunjuk dari lingkungan PNS. Ketentuan kedua, gubernur dipilih tidak lagi dipilih langsung oleh rakyat, melainkan oleh DPRD provinsi.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perjalanan Hidup De Gadjah: Tak Punya Cita-cita Terjun ke Dunia Politik, Kini Pimpin Gerindra Bali
Di jajaran Ketua-ketua partai politik di Bali, Made Muliawan Arya bisa disebut sebagai yang paling muda usianya.
Baca SelengkapnyaHeboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaPantai di Bali Kembali Dipenuhi Sampah, 300 Ton Sudah Diangkut
Sampah kiriman kembali memenuhi pantai-pantai yang menjadi tujuan wisata di Kabupaten Badung, Bali.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak Kalah Indah dari Kawah Ijen, Intip Pesona Sungai Kalipait Bondowoso Mengalir Membelah Hutan dan Tebing Batu
Airnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas
Baca Selengkapnya5 Pelaku Pengeroyokan hingga Tewas di Bali Ditangkap, Tersangka Mengaku Salah Sasaran
Kelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaPungutan Wisatawan Asing Resmi Diluncurkan Pemprov Bali
Pungutan ini akan digunakan untuk pelestarian budaya dan atasi masalah sampah.
Baca SelengkapnyaKabar Duka Cita, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting Meninggal Dunia Usai Pingsan di Ruangan Kerja
Baskami Ginting lahir 14 Desember 1959 adalah seorang politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Baca SelengkapnyaBMKG Minta Masyarakat Waspada Potensi Puting Beliung Maret-April 2024
"Maret- April lah pancaroba. Jadi itu yang harus diwaspadai. Angin kencang ya, tidak harus memutar, tetapi angin kencang pun juga bisa terjadi," ujar Dwikorita
Baca SelengkapnyaMencicipi Kipang Kacang, Kudapan Asli Pariaman yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda
Kudapan dari Pariaman ini terbuat dari kacang tanah yang dicampur dengan gula aren dan kerap dijadikan oleh-oleh.
Baca Selengkapnya