Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tanamkan Nilai Toleransi pada Anak untuk Cegah Pengaruh Kelompok Radikal Intoleran

Tanamkan Nilai Toleransi pada Anak untuk Cegah Pengaruh Kelompok Radikal Intoleran Demo toleransi agama. ©2013 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Anak merupakan penerus yang kerap disasar kelompok radikal intoleran dalam melakukan kaderisasi. Karena itu, anak harus dilindungi dari virus intoleransi, radikalisme dan terorisme demi menyelamatkan masa depan bangsa.

Psikolog Anak dan Keluarga, Maharani Ardi Putri mengatakan, metode pencegahan sistematis melibatkan semua pihak baik orang tua, guru maupun pemerintah. Pembelajaran tentang nasionalisme, toleransi, serta kerukunan harus disusun secara berjenjang dari TK sampai kuliah.

"Jadi sebenarnya nilai toleransi dan sebagainya itu harus ditanamkan dari kecil, secara sistematis," ujar Maharani dalam keterangannya, Senin (25/7).

Dia melanjutkan, pendekatan sistematis diperlukan agar keberlanjutan. Tidak bisa hanya orangtua, namun juga sekolah. Menurutnya, akan lebih efektif jika penanaman nilai tersebut dilakukan secara kolaboratif oleh semua pihak.

"Paling baik semua pihak berkolaborasi sehingga akhirnya anak-anak sepanjang waktu mereka berinteraksi dengan dunia sosial, mereka sudah terbiasa mendapat nilai toleransi, kerukunan," tuturnya.

Dosen Fakultas Psikologi Universitas Pancasila ini menilai ajaran yang ditanamkan akan terus terbawa oleh anak hingga ia dewasa. "Karena segala sesuatu yang dari kecil akan terus terbawa dan akan sangat mudah menanamkan nilai ke anak kecil," imbuhnya.

Menurutnya, orangtua juga harus mendapatkan sosialisasi tentang penanaman nilai-nilai toleransi, kerukunan dan keberagaman. Karena, lanjut Maharani, orangtua punya peranan besar untuk mengajarkan hal itu dari kecil.

"Hanya saja tidak semua orangtua punya pemahaman dan pengetahuan yang sama sehingga perlu juga mendapatkan sosialisasi," ujarnya.

Untuk itu, Putri berharap khusunya kepada pemuka agama dan penceramah agar lebih bijaksana menyampaikan sesuatu yang terkait dengan agama. Hal ini karena masyarakat memiliki tingkat pemahaman keagamaan yang berbeda yang dikahwatirkan menimbulkan banyak persepsi atau pemahaman keliru.

"Mungkin para penceramah atau pemuka agama harus juga bijaksana dalam berbicara. Sebaiknya tidak menggunakan bahasa yang provokatif," tandasnya.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.

Baca Selengkapnya
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama

Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.

Baca Selengkapnya
MUI: Luar Biasa Kehidupan Toleransi Antar-Agama di Negara Kita
MUI: Luar Biasa Kehidupan Toleransi Antar-Agama di Negara Kita

Penting menjaga keberlangsungan lingkungan masyarakat yang damai dan toleran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.

Baca Selengkapnya
Tasamuh Artinya Toleransi, Begini Penjelasan Manfaat, Dalil serta Contohnya dalam Islam
Tasamuh Artinya Toleransi, Begini Penjelasan Manfaat, Dalil serta Contohnya dalam Islam

Tasamuh merupakan toleransi yang sangat dianjurka untuk diterapkan bagi umat Islam di kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan

Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.

Baca Selengkapnya
Indahnya Toleransi, Prajurit TNI Ini Unggah Momen Disiapkan Takjil oleh Ibu Pendeta
Indahnya Toleransi, Prajurit TNI Ini Unggah Momen Disiapkan Takjil oleh Ibu Pendeta

Di tengah ramainya war takjil, pria ini justru unggah momen disiapkan takjil oleh mama pendeta.

Baca Selengkapnya
Menjunjung Tinggi Toleransi di Bulan Ramadan
Menjunjung Tinggi Toleransi di Bulan Ramadan

Toleransi saat Ramadan, salah satunya pengurangan jam kerja dengan maksud menghormati mereka yang berpuasa.

Baca Selengkapnya
5 Gejala Alergi pada Anak dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu
5 Gejala Alergi pada Anak dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu

Gejala alergi pada anak bisa bervariasi, tergantung pada jenis alergen dan cara tubuh meresponsnya.

Baca Selengkapnya