Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tan Khoen Swie, tokoh China Kediri lawan penjajah Belanda lewat buku

Tan Khoen Swie, tokoh China Kediri lawan penjajah Belanda lewat buku Tan Khoen Swie. ©Courtesy Of : Boekhandel Tan Khoen Swie

Merdeka.com - Militansi Tan Khoen Swie dalam menentang penjajahan terlihat saat dia menerbitkan buku 'Atoeran dari Hal Melakoeken Hak Perkoempoelan dan Persidangan Dalem Hindia-Nederland', yang dikarang oleh R Boedihardjo, Patih Lumajang, cetakan 1932. Juga buku 'Tjinta Kebaktian pada Tanah Air', terbit-an 1941.

Jejak Boekhandel Tan Khoen Swie sebagai orang China penentang Belanda itu bisa dilihat di Jalan Dhoho 105, Kota Kediri depan Hotel Penataran.

Sedikitnya ada 400 judul buku jumlah yang sangat banyak untuk ukuran di masa itu yang tersisa di lantai dasar rumah peninggalan TKS. Buku yang berisi menggugah semangat perjuangan untuk melawan penjajahan.

Buku-buku TKS bisa dikategorikan menjadi tiga jenis berdasarkan huruf dan bahasa yang digunakan, yakni berhuruf dan berbahasa Jawa, berhuruf latin berbahasa Jawa, dan berhuruf latin berbahasa Melayu.

Jika orang-orang China yang bukan asli orang Indonesia telah memberi warna bagi Indonesia, bagaimana dengan kita yang asli orang Indonesia, apa yang telah kita berikan untuk Indonesia tercinta ini.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tari Kecak Sejarah Lengkapnya dan Makna di Setiap Gerakannya

Tari Kecak Sejarah Lengkapnya dan Makna di Setiap Gerakannya

Sejarah teri kecak dan juga makna gerakannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya
Tembok Besar China Pernah Ditulis di Buku Pelajaran Terlihat Indah dari Luar Angkasa, Benarkah?

Tembok Besar China Pernah Ditulis di Buku Pelajaran Terlihat Indah dari Luar Angkasa, Benarkah?

Berikut fakta yang mencengangkan terkait tembok besar china yang terlihat dari luar angkasa.

Baca Selengkapnya
Sosok Charles Adriaan van Ophuijsen, Pria Belanda Kelahiran Solok Sumbar Pionir Ejaan Bahasa Indonesia

Sosok Charles Adriaan van Ophuijsen, Pria Belanda Kelahiran Solok Sumbar Pionir Ejaan Bahasa Indonesia

Meski namanya sangat kental dengan Belanda, namun sosoknya menjadi pionir dalam menciptakan ejaan Bahasa Indonesia yang kita sekarang gunakan ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sejarah Pesanggrahan Menumbing, Saksi Bisu Pengasingan Tokoh Nasional dan Perjanjian Roem-Royen

Sejarah Pesanggrahan Menumbing, Saksi Bisu Pengasingan Tokoh Nasional dan Perjanjian Roem-Royen

Bangunan yang didirikan kolonial Belanda ini pernah menjadi tempat pengasingan Soekarno dan tokoh nasional lainnya.

Baca Selengkapnya
Sejarah Indonesische Persbureau, Kantor Berita Indonesia Pertama yang Didirikan Bumiputera

Sejarah Indonesische Persbureau, Kantor Berita Indonesia Pertama yang Didirikan Bumiputera

Selain penyalur informasi terkini, kantor ini juga menjadi sarana penghubung antara pers Belanda dan pers yang ada di Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya
Sosok Christiaan Snouck Hurgronje, Mata-Mata Pemerintah Hindia Belanda di Aceh

Sosok Christiaan Snouck Hurgronje, Mata-Mata Pemerintah Hindia Belanda di Aceh

Ia cukup fasih dalam berbahasa Arab yang pada akhirnya menuntun dirinya bisa berkunjung ke Tanah Suci pada tahun 1885.

Baca Selengkapnya
Warga Muslim Bagi-Bagi Alquran Bahasa Belanda Setelah Insiden Bakar Kitab Suci

Warga Muslim Bagi-Bagi Alquran Bahasa Belanda Setelah Insiden Bakar Kitab Suci

Bulan lalu, aktivis sayap kanan Belanda melakukan pembakaran Alquran.

Baca Selengkapnya
Sejarah Mercusuar Willem Toren III Aceh,  Dulunya Sistem Navigasi Peninggalan Belanda di Samudera Hindia

Sejarah Mercusuar Willem Toren III Aceh, Dulunya Sistem Navigasi Peninggalan Belanda di Samudera Hindia

Peninggalan sejarah di Kabupaten Aceh Besar ini merupakan salah satu dari 3 mercusuar yang pernah dibangun Belanda di dunia.

Baca Selengkapnya
Mengulik Kisah Gunung Kendeng di Sragen, Menjadi Tempat Peristirahatan Terakhir Sang

Mengulik Kisah Gunung Kendeng di Sragen, Menjadi Tempat Peristirahatan Terakhir Sang "Dewa Judi"

Pada zaman penjajahan, bukit itu juga menjadi markas prajurit Belanda

Baca Selengkapnya