Tampil di acara sunatan, 33 pemain kuda kepang di Inhu keracunan
Merdeka.com - Sebanyak 33 orang pemain kuda kepang Turonggo Sejati Desa Buluh Rampai Kecamatan Seberida kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau, serentak sekarat. Mereka diduga keracunan makanan saat tampil pada acara khitanan warga.
Salah seorang korban, Iswahyudi (35) saat ditemui di RSUD Indrasari Rengat, kepada wartawan Selasa (19/8) mengatakan dia bersama 32 orang pemain kuda kepang lainnya mengalami muntah-muntah dan mencret setelah tampil pada acara pesta sunatan warga Kelurahan Pangkalan Kasai, Muji, di belakang Kantor Camat Seberida, pada Minggu (17/8) malam.
"Malamnya kami makan di acara pesta itu bersama undangan lainnya. Anehnya, hanya kelompok kuda kepang saja yang terkena penyakit ini. Sepertinya kami keracunan," ujar Iswahyudi.
Iswahyudi menambahkan, serangan penyakit muntah-muntah dan mencret mulai dirasakan pada Senin (18/8) dini hari. "Kami pulang dari acara pesta pukul 01.00 WIB, pas jam 04.00 WIB hari Senin itu baru muntah-muntah dan mencret. Hingga saat ini kepala saya pusing, perut sakit dan badan terasa lemas," ungkapnya.
Sebelum di rawat di RSUD Indrasari Rengat, Iswahyudi dan 32 orang lainnya sempat di rawat di Puskesmas Pangkalan Kasai dan Klinik Muizzah Belilas.
Kepala Puskesmas Pangkalan Kasai, drg Dwiyana dikonfirmasi mengaku saat ini telah dilakukan pemeriksaan terhadap sebayak 25 orang. Hasil pemeriksaan sementara mereka menderita penyakit diare akut dan muntah-muntah.
"Masuknya hari Senin, 13 orang dirawat di Puskesmas, 4 orang telah dirujuk ke RSUD Indrasari, dan 8 orang rawat jalan," ujar Dwi.
Sementara itu, kepala Klinik Muizzah dr Lina y Kiram dihubungi mengaku merawat 8 orang pasien dari kelompok itu. Mereka mulai dirawat sejak Senin (18/8). Satu diantaranya telah dirujuk ke RSUD Indrasari Rengat.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Alasan Mengapa Kucing Hitam Dipercaya Bisa Membawa Sial
Banyak masyarakat percaya bahwa kucing hitam bisa membawa sial. Mengapa kepercayaan ini muncul dan masih dipercaya hingga kini?
Baca SelengkapnyaMencicipi Kue Tetu, Kuliner Buka Puasa Khas Warga Kota Palu
Kue Tetu merupakan sebuah kudapan berbahan dasar tepung terigu dan santan kelapa.
Baca SelengkapnyaMencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo
Di Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaKerap Jadi Kambing Hitam, Benarkah Kacang Mete Bisa Jadi Pemicu Naiknya Asam Urat?
Orang yang menderita penyakit asam urat biasanya perlu mengurangi asupan makanan yang mengandung tinggi purin agar dapat mencegah kambuhnya asam urat.
Baca Selengkapnya50 Pantun Pembuka Acara, Bantu Meriahkan Suasana Pertemuan
Pantun banyak gunakan untuk berbagai hal. Satu di antaranya adalah saat pembukaan sebuah acara.
Baca SelengkapnyaLima Kuliner Khas Imlek yang Diyakini Warga Tionghoa Mendatangkan Cuan
Warga Tionghoa menyakini setiap makanan membawa keberuntungan hingga membuat panjang umur bagi yang menyantapnya.
Baca SelengkapnyaMencicipi Kipang Kacang, Kudapan Asli Pariaman yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda
Kudapan dari Pariaman ini terbuat dari kacang tanah yang dicampur dengan gula aren dan kerap dijadikan oleh-oleh.
Baca SelengkapnyaPengakuan Pembunuh Pedagang Semangka di Kramat Jati: Murka Korban Tak Nikahi Istrinya
DJ menganiaya korban dengan cara membacok dan menyiram air keras pada Senin (8/1) kemarin.
Baca Selengkapnya