Merdeka.com - Tembak seorang pengendara di Tol Waru-Dupak, Surabaya, Jawa Timur, seorang anggota Pol Air Baharkam Mabes Polri berinisial Brigadir N, diamankan anggota Polresta Malang. Dikonfirmasi terkait masalah ini, Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Awi Setiyono, membenarkan kejadian tersebut.

"Kejadiannya Sabtu sore (6/12) kemarin di Tol Dupak arah Waru. Dia (si penembak) diamankan anggota Polresta Malang, kemudian dilimpahkan ke Ditpol Air, tapi bukan anggota (Ditpol Air) Polda Jatim. Dia anggota Ditpol Air Baharkam Polri," terang Awi, Senin (8/12).

Timur kemarin (7/12), lanjut Awi, Brigadir N langsung dijemput Provost Baharkam Polri untuk dibawa ke Jakarta. "Siangnya dijemput (provost) dari Jakarta," tambah mantan Wadirlantas Polda Jawa Timur itu.

Alumnus Akpol Tahun 1992 ini menceritakan, informasinya, Sabtu sore itu, Brigadir N yang mengendarai mobil Kijang LGX warna hitam Nopol B 8939 JQ di Jalan Tol Dupak arah Waru, Sidoarjo.

Kemudian, mobil yang dikendarai Brigadir N, disalip dari sisi kanan oleh mobil Toyota Vios yang dikemudikan Windi, warga Pondok Wage Indah, Sidoarjo. Setelah disalip, mobil Kijang LGX yang dikemudikan Brigadir N, balas menyalip. Bahkan hampir menabrak mobil yang kendarai Windi dari belakang.

Diduga karena tidak terima mobilnya disalip mobil lain itulah, Brigadir N emosi dan berusaha kembali mendahului mobil yang menyalipnya. Yang mengejutkan, usai berhasil kembali mendahului si penyalipnya, dari dalam mobil, Brigadir N memuntahkan tembakan tiga kali.

Awalnya, Brigadir N membuka kaca mobilnya dan mengacungkan pistol. Kemudian dia mengarahkan pistolnya ke aspal dan menembakkannya.

Selanjutnya, bidikan kedua, Brigadir N mengarahkan pistolnya ke mobil Windi. Sayangnya, tembakan kedua ini meleset dan mengenai mobilnya sendiri di bagian sisi kanannya.

Makin jengkel, Brigadir N kembali mengarahkan pistolnya yang kali ketiga. Kali ini tembakannya mengenai sasaran. Pelurunya mengenai kap depan mobil Toyota Vios yang dikendarai Windi. Karena ketakutan, Windi langsung menepikan mobilnya dan berhenti.

Setelah kejadian itu, Windi menceritakan peristiwa yang baru saja dialaminya melalui jaringan stasiun radio lokal di Surabaya, yang kemudian direspon para pendengarnya dan menceritakan telah melihat mobil yang dimaksud berada di Malang.

Pasca-penembakan itu, sekitar pukul 18.30 WIB, mobil yang dikendarai Brigadir N diketahui berada di kawasan Perumahan Araya dan melaju ke arah Gadang, Malang.

"Setelah kejadian itu, petugas dari Polres Sidoarjo berkoordinasi dengan Polda Jatim dan Polres jajaran. Dari hasil lacak, mobil oknum tersebut diketahui mengarah ke arah Malang," ungkap Awi.

Mengetahui itu, jajaran Polresta Malang langsung menyebar dan memburu pelaku dengan ciri-ciri identitas yang sudah dikantongi. "Begitu terlacak di dekat Ramayana, Malang, pelaku langsung diringkus. Dari keterangannya, yang bersangkutan mengaku anggota Ditpolair. Oleh Polresta Malang selanjutnya dilimpahkan ke Ditpolair Polda Jatim."

Saat dilakukan pemeriksaan, anggota tersebut mengaku sebagai anggota Ditpolair Baharkam Mabes Polri dan mengelak telah melakukan penembakan terhadap pengemudi mobil lain di Jalan Tol Dupak arah Waru, Sidoarjo.

Dalam pemeriksaan itu pula, polisi juga tidak menemukan senjata api jenis pistol seperti yang diceritakan korban (Windi). Namun, di dalam mobil Brigadir N, polisi menemukan 25 amunisi standart Polri, Colt 38. "Selanjutnya, oknum tersebut dijemput Provost Baharkam Mabes Polri untuk pemeriksaan lebih lanjut di Jakarta," tandas Awi.