Tak punya SIM, ratusan pelajar di Bantul terjaring razia motor

Merdeka.com - Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam razia ketertiban lalu lintas menjaring ratusan pelajar bermotor karena tidak dilengkapi surat berkendaraan seperti surat izin mengemudi (SIM) dan surat tanda nomor kendaraan (STNK), Senin (13/10).

"Setidaknya ada sekitar 300-an pelajar terjaring, sebagian besar tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM)," kata Kepala Unit (Kanit) Dikyasa Satlantas Polres Bantul Ipda Nanang Trinovian disela razia di depan Mapolres Bantul, seperti.

Seperti diberitakan Antara, menurut dia razia yang digelar tersebut sebetulnya menyasar ke pengendara sepeda motor secara umum, namun dalam waktu sekitar satu jam polisi melakukan razia, ratusan pelajar justru terjaring karena surat-surat kendaraan mereka tidak lengkap.

Bahkan, kata dia, dalam razia ketertiban lalu lintas tersebut polisi juga terpaksa mengamankan puluhan kendaraan bermotor karena tidak dilengkapi dengan STNK, sebagai bukti bahwa motor tersebut ada kepemilikan resmi.

Ia mengatakan, razia lalu lintas termasuk bagi pelajar tersebut memang penting mereka dianggap belum 'layak' mengendarai sepeda motor, terutama yang berumur kurang dari 17 tahun dianggap masih labil emosinya sehingga tidak mampu mengendalikan kendaraannya.

"Ini penting sebagai antisipasi kecelakaan yang melibatkan pelajar, karena saya sendiri, pada hari Sabtu-Minggu kemarin menangani tiga kecelakaan yang melibatkan pelajar," kata Ipda Nanang Trinovian.

Ia juga mengatakan, meskipun sebelumnya ada dispensasi terhadap pelajar SMA bermotor, namun pihaknya berharap tetap harus tertib, dan menegaskan siswa SMA yang berumur 17 tahun harus sudah mengantongi SIM jika ingin mengendarai sepeda motor.

Sementara itu, Kepala Polres (Kapolres) Bantul, AKBP Surawan mengatakan, sebagian besar kecelakaan lalu lintas di Bantul melibatkan pelajar, sehingga perlunya mengenalkan disiplin berlalu lintas kepada pelajar bahkan sejak masih di usia sekolah menengah pertama (SMP).

"Setiap pagi kami sudah sosialisasi ke sekolah-sekolah, bahkan polisi juga sering melakukan razia (ketertiban lalu lintas) di dekat sekolah, terutama SMP," kata Kapolres Bantul.