Tak punya Kipem, 19 pelayan pijat digaruk Satpol PP Surabaya
Merdeka.com - Gara-gara tak bersertifikat profesi serta kartu identitas penduduk musiman (Kipem), 19 pelayan pijat dan spa serta satu orang pelanggan digaruk Satpol PP Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat sore (22/8). Mereka ditangkap di dua tempat, yaitu Monalisa Pijat dan Spa serta Shiatsu Physio Therapy Massage ala Jepang di Kompleks Ruko Kedung Doro, Surabaya.
Seperti biasa, dalam kegiatan rutinnya seminggu sekali, Satpol PP Kota Surabaya, menggelar razia yustisi bagi penduduk Kota Pahlawan. Hal ini, sesuai instruksi Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini untuk menekan jumlah masyarakat urban di Surabaya.
Dan pada gelar razia gabungan antara Satpol PP, Polisi dan TNI, Jumat sore ini, mereka kembali membawa total 19 perempuan dari dua tempat pijat dan spa yang berada di Kompleks Ruko Kedung Doro. Petugas juga mendapati satu pria pelanggan Monalisa Pijat dan Spa.
Dari pantauan di lapangan, tempat pijat dan spa yang disasar petugas adalah Monalisa. Di tempat ini, kali pertama, petugas mendapati seorang perempuan dan laki-laki dalam satu kamar.
Kemudian, di lantai atas (lantai dua), petugas mendapati sembilan perempuan yang tidak memiliki Kipem dan sertifikat pijat. Total ada 10 perempuan plus satu pria pelanggannya, yang diamankan.
Selanjutnya, petugas menggeruduk Shiatsu Physio Therapy Massage ala Jepang, yang juga berada di Ruko Kedung Doro. Di tempat ini, petugas mengamankan delapan perempuan tanpa Kipem dan sertifikat profesi.
Semula, mereka menolak dibawa, karena mereka mengantongi izin usaha. "Kita ini punya izin. Kalau nggak ada sudah dari dulu dibongkar. Kita sudah berdiri sejak 2001. Mereka datang ke sini cari kerja, ya kita terima. Ada yang dari Surabaya, Malang dan Tuban," ucap Wakil Manjer Shiatsu, Santo.
Santo juga mengaku, kalau usaha yang dikelolanya itu, hanya menyediakan jasa teraphy pijat dan spa, bukan jasa esek-esek. "Nggak ada orang gituan (esek-esek) di sini. Karyawan kita rata-rata usianya 30 sampai 45 tahun, dan bukan pelayan esek-esek," elak dia.
Di tempat yang sama, Kasi Penindakan Satpol PP Kota Surabaya, Joko Wiyono mengatakan, aktivitas yang dilakukan pihaknya hari ini, tidak ada kaitannya dengan penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak, namun razia rutin untuk mengantisipasi urbanisasi di Kota Surabaya.
"Ini tidak ada kaitannya dengan penutupan lokalisasi. Hanya aktivitas rutin saja. Tadi kita mengamankan total ada 18 perempuan dan satu pasang, perempuan dan laki-laki dalam satu kamar. Mereka semua tidak memiliki Kipem dan sertifikat profesi," terang Joko.
Joko juga mengaku, dua tempat teraphys yang dirazianya ini, memang memiliki izin usaha. "Pelanggarannya ya itu, karyawannya tidak memiliki Kipem dan sertifikat. Nanti mereka kita data, kemudian kita bawa ke Liponsos, terserah nanti tindak lanjut Liponsos seperti apa, yang jelas mereka akan kita data," tandas Joko.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dipecat dari Polisi, Pemuda Ini jadi Pengedar Sabu di Riau Berujung Ditangkap BNN
FF ditangkap di sebuah kos-kosan di Jalan Dagang, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Sukajadi.
Baca SelengkapnyaGerebek Kampung Bahari Jakut, Polisi Amankan Senpi Rakitan dan Granat
Polisi menggerebek Kampung Bahari di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Minggu (10/3).
Baca SelengkapnyaUsai Tersangka, Siskaeee Ganti-Ganti Nomor dan Pindah-Pindah Tempat
Polisi kemudian menemukan keberadaannya pada Rabu 24 Januari 2024 sekira pukul 08.25 WIB.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ribuan Personel Polisi Dikerahkan Amankan Debat Ketiga Pilpres di Istora Senayan
Petugas akan ditempatkan di beberapa titik untuk mengamankan lokasi debat yang digelar di Gelanggang Bulutangkis
Baca SelengkapnyaPolisi Gencar Patroli Siber Antisipasi Serangan Hoaks Terkait Pemilu
Polisi menggelar patroli siber untuk mengatasi serangan berita-berita hoaks dan fitnah selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi Kampanyekan Pemilu Damai sambil Dengar Curhatan Warga
Berbagai cara dilakukan Kepolisian dalam memastikan Pemilu 2024 berlangsung damai.
Baca SelengkapnyaKasus Tabrak Lari Putra Mahkota Surakarta, Tetap Diproses Polisi walau Korban Cabut Laporan
Polisi melanjutkan penyelidikan tabrak lari yang melibatkan Putra Mahkota Kasunanan Surakarta Hadiningrat KGPH Purbaya, meski korban telah mencabut laporan.
Baca Selengkapnya3 Polisi Jakarta Utara Dipecat Tanpa Hormat!
Ketiganya ada yang terjerat narkoba dan bolos dinas
Baca SelengkapnyaBerapa Dana Digelontorkan Pemprov DKI Jakarta Jika Pilgub Jakarta 2 Putaran?
Kesbangpol akan berkoordinasi dengan Satpol PP dan SKPD terkait lainnya di jajaran Pemprov DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya