Merdeka.com - Tidak puas bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kemarin malam, sebanyak 50 warga Kampung Baru, Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta.

Kantor dinas itu tidak jauh dari rumah warga. Letaknya di Jalan Dermaga, Muara Angke. Mereka tepatnya mendatangi Unit Pelayanan Teknis (UPT) pengelolaan kawasan pelabuhan perikanan dan pangkalan pendaratan ikan.

Mereka meminta agar pemerintah tidak menggusur. Dan mereka hanya meminta ada penataan dan berbagi lahan dengan warga.

Demo tidak berlangsung lama. Hanya sekitar 30 menit, Senin (29/10). Mereka datang sekitar pukul 12.00 WIB dan membubarkan diri sekitar pukul 12.30 WIB.

Soal penggusuran ini, Jokowi sebenarnya sudah memerintahkan Wakil Gubernur Basuki T Purnama untuk mendatangi lokasi. Jokowi berjanji akan memberikan perhatian khusus soal ini.

"Warga Muara Angke tadi malam sudah saya temui di rumah dinas, kemudian saya ke Tanah Abang malam tadi, dan pukul 22.00 WIB Pak Wakil Gubernur (Ahok) ke Muara Angke, ya intinya hanya masalah minta diperhatikan," kata Jokowi.

Jokowi menegaskan, warga Muara Angke tidak boleh digusur begitu saja. Pemerintah Provinsi dalam menyelesaikan masalah ini akan mencarikan solusi.

"Tadi Pak Basuki sudah sampaikan bahwa tidak ada Satpol PP yang menggusur," kata Jokowi.

Jokowi belum memastikan apakah warga yang tergusur itu akan mendapat ganti rugi dari pemerintah. "Ini nantinya akan saya pertegas lagi kejadiannya seperti apa. Hanya 750 (ribu) lha ini yang mau saya lihat. Sebetulnya anggaran untuk mereka berapa," ujar Jokowi.

Kemarin, puluhan warga Muara Angke itu mendatangi rumah dinas Jokowi di Jalan Taman Suropati, Jakarta Pusat. Mereka datang ke rumah dinas sekitar pukul 20.00 WIB, kemarin malam. Mereka mengaku korban penggusuran oleh Satpol PP.