Tak pandang bulu jerat bos kontraktor gedung baru
Merdeka.com - Di sela-sela derasnya pemberitaan soal tuntutan Anas Urbaningrum menyita perhatian awak media kemarin, Komisi Pemberantasan Korupsi secara mengejutkan mengumumkan penetapan tersangka perkara baru. Kali ini kasus bakal diusut adalah dugaan korupsi proyek pembangunan tempat pendidikan dan latihan pelayaran milik Kementerian Perhubungan di Sorong, Papua, pada 2011.
KPK menetapkan mantan General Manager PT Hutama Karya, BRK (Budi Rachmat Kurniawan) sebagai tersangka. Direktur Pengembangan Bisnis PT HK itu ditengarai menggelembungkan harga komponen proyek.
KPK bergerak cepat. Mereka langsung menggeledah Kantor Pusat PT HK di Jalan M.T. Haryono Kavling 8 Jakarta Timur, dan Kantor HK Divisi Gedung di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kantor Kementerian Perhubungan di Jalan Merdeka Barat nomor 8 Jakarta Pusat, serta Kantor PPSDM Perhubungan Laut di Jalan Merdeka Timur nomor 5 juga ikut digeledah. Bahkan, penyidik juga menggeledah rumah Budi di Serpong, Tangerang Selatan.
Menurut Johan, penyelidikan kasus ini digeber akhir April 2014. Mereka juga masih mengembangkan kasus ini. Termasuk mulai menjajaki kemungkinan keterlibatan Anggota Komisi V DPR dalam perkara ini.
"Kasus masih dikembangkan. Kemungkinan besar ini akan ada tersangka baru di samping tersangka yang sudah diumumkan," kata Juru Bicara KPK Johan Budi dalam jumpa pers kemarin.
Johan mengatakan, para pejabat Kementerian Perhubungan juga bakal diperiksa berhubungan dengan kasus ini satu-persatu. Dia melanjutkan, nilai kerugian negara dalam perkara ini mencapai Rp 24,2 miliar. Sementara jumlah proyek adalah Rp 99 miliar.
Namun, di balik itu semua ternyata ada fakta unik di balik perkara ini. HK adalah pemenang lelang proyek pengadaan gedung baru KPK di Jalan Gembira, Kelurahan Guntur, Kecamatan Setiabudi, Kuningan, Jakarta Selatan. Pemancangan tiang pondasi sudah dilakukan akhir tahun lalu.
Perusahaan pelat merah itu berhasil meraih proyek dengan nilai kontrak Rp 195 miliar dengan skema anggaran tahun jamak. Mereka dibantu dengan tim konsultan perencana PT Pandu Persada dan konsultan manajemen konstruksi PT Artefak, bertanggung jawab membangun gedung buat komisi antirasuah setinggi 16 lantai dan dua ruang bawah tanah seluas 35.300 meter persegi khusus KPK, serta ruang tahanan terpisah dari bangunan utama. Gedung itu dibangun di areal sebesar delapan hektar. Masih teringat jelas ketika pengumuman pemenang lelang gedung baru KPK pada tahun lalu. Meski tertutup, para petinggi HK datang ke KPK dan pulang dengan wajah sumringah. Tak diketahui apakah Budi ada di antara rombongan itu.
"Insya Allah akan kami selesaikan sesuai dengan waktu yang tertera dalam kontrak, yaitu 18 bulan kalender. Ini merupakan kontrak tahun jamak tiga tahun anggaran 2013, 2014 dan 2015," kata Direktur Utama HK, Tri Widjoyanto.
Meski demikian, KPK menggaransi tidak bakal ada konflik kepentingan dalam mengungkap perkara ini. Johan menyatakan pembangunan gedung baru tak bakal terpengaruh dengan kasus ini
"Ini urusannya lain. Tidak ada kaitan dengan proyek gedung baru," tulis Johan dalam pesan singkat.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK Duga Keluarga Syahrul Yasin Limpo Ikut Tentukan Kontraktor Proyek di Kementan
KPK mengatakan, keluarga Syahrul Yasin Limpo diduga terlibat dalam menentukan kontraktor yang akan menggarap proyek di Kementan RI.
Baca SelengkapnyaKPK Amankan 4 Koper Usai Geledah Rumah Dinas Bupati Sidoarjo Terkait Korupsi Dana Insentif
Dari yang terlihat, setidaknya ada 4 koper yang dibawa oleh petugas KPK
Baca SelengkapnyaKPK Tetapkan Kepala BPPD Sidoarjo Jadi Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif Pegawai
AS ditahan 20 hari pertama terhitung tanggal 23 Februari 2024 sampai dengan 13 Maret 2024 di Rutan KPK.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPK Tagih Komitmen Prabowo-Gibran dalam Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
KPK ingatkan pasangan Prabowo-Gibran dalam hal memperkuat KPK
Baca SelengkapnyaKejagung Periksa Empat Direktur Perusahaan Sebagai Saksi Kasus Korupsi Jalur Kereta Api Medan
Empat direktur perusahaan itu diperiksa sebagai saksi untuk tujuh tersangka.
Baca SelengkapnyaKejagung Buka Suara Terkait Sosok HL, Pemilik Rumah di PIK Digeledah Dalam Kasus Korupsi Timah
Kejagung menyatakan banyak pihak yang keliru terkait sosok HL yang rumahnya digeledah penyidik.
Baca SelengkapnyaKomisi III DPR Minta Kejagung Tak Tutup Ada Tersangka Lain di Korupsi Kereta Besitang-Langsa
Modusnya, para pelaku melakukan korupsi dengan sengaja memecah proyek
Baca SelengkapnyaRugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan
Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca SelengkapnyaDipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK
Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca Selengkapnya