Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak masif, simulasi sirine tsunami di Aceh menuai kritik

Tak masif, simulasi sirine tsunami di Aceh menuai kritik Simulasi Sirine Tsunami di Aceh. ©2014 Merdeka.com/Afifuddin Acal

Merdeka.com - Pemerintah Aceh melalui Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menggelar simulasi sirine peringatan dini tsunami di Aceh yang digelar, Minggu (26/10) menuai kritikan pedas. Simulasi kali ini dinilai tidak memiliki koordinasi dan skenario yang jelas dan bahkan sangat minim melibatkan masyarakat.

Pantauan merdeka.com saat berlangsung simulasi sirine tsunami yang dipusatkan di desa Blang Oi, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh hanya terkesan koordinasi yang dilakukan antar instansi yang ada dan hanya sebatas serimoni. Seperti BPPA, Polisi, TNI, dan juga stakeholder lainnya.

Sedangkan simulasi untuk warga yang menyelamatkan diri ke Escape Building penyelamat tsunami tidak terkoordinir dengan rapi dan bahkan tidak terskenario yang baik. Mereka dibiarkan berkumpul ramai-ramai dekat Escape Building tanpa ada yang mengarahkan seperti yang ada di Escape Building desa Deah Glumpang.

Demikian juga sejumlah petugas Palang Merah Indonesia (PMI) yang berada di kawasan Escape Building juga tidak mengetahui skenario dalam simulasi tersebut. Akan tetapi petugas PMI itu hanya mengaku diminta untuk datang ke lokasi seputaran Escape Building.

"Memang tidak koordinasi yang jelas," ungkap seorang petugas PMI, Banda Aceh yang enggan disebutnya.

Sedangkan seorang warga setempat, Rusli mengaku sangat kecewa dengan simulasi yang kali ini dan dia menilai tidak berjalan efektif. Karena tidak banyak melibatkan masyarakat secara luas untuk mengurangi risiko bencana.

"Kalau begitu simulasinya, tentu masyarakat tidak akan paham bagaimana cara menyelamatkan diri, harusnya ada pelibatan semua masyarakat," tegas Rusli.

Semestinya simulasi ini melibatkan seluruh masyarakat di sekitar Escape Building. Masyarakat setempat bisa dikondisikan seakan-akan benar-benar terjadi bencana tsunami.

"Dengan demikian kalau memang benar-benar terjadi tsunami lagi seperti di Jepang, warga bisa mengetahui, ini kalau begini caranya, sepertinya hanya 2 persen masyarakat yang selamat," kritiknya.

Sementara itu Ketua RAPI Kota Banda Aceh, Taf Haikal juga melontarkan kritikan pada penyelenggara simulasi sirine tsunami kali ini. Menurutnya simulasi pada tahun 2008 jauh lebih detail dan baik dibandingkan sekarang.

"Yang lebih penting masyarakat itu mendapatkan informasi yang cepat, akurat, biar masyarakat bisa langsung menyelamatkan diri," tegas Tah Haikal.

Menurutnya, simulasi kali ini terkesan hanya berlangsung skenario simulasi antar instansi mereka di BPBA saja. Sedangkan dengan stakeholder lainnya terkesan kurang dilibatkan.

"Ini juga bisikan-bisikan dari beberapa stakeholder minim pelibatan, seperti TNI, Polisi dan juga RAPI mereka tidak paham dalam simulasi itu apa fungsinya," paparnya.

Harusnya, kata Taf Haikal, ada satu poros komunikasi yang dipimpin oleh pemerintah dan kemudian setiap komunitas bisa berkoordinasi dengan poros komunikasi tersebut. Sedangkan setiap komunitas itu mereka bisa langsung bekerja untuk evakuasi korban.

Sedangkan Kasi Kesiapsiagaan BPBA, Mukhsin Syafi’i mengatakan pelaksanaan simulasi sirine tsunami sudah berjalan sukses. Meskipun ada beberapa hal yang mesti dievaluasi dan akan terus dilakukan pembenahan.

"Suara sirine tsunami itu semua berbunyi dan semua berfungsi," tukasnya.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
8000 Tahun Lalu Pernah Ada Tsunami yang Membinasakan seluruh Penduduk di Negara Ini

8000 Tahun Lalu Pernah Ada Tsunami yang Membinasakan seluruh Penduduk di Negara Ini

Tsunami itu dikenal dengan nama Storegga. Begini kisahnya.

Baca Selengkapnya
Tragedi Tsunami Aceh: Ratusan Ribu Jiwa Melayang hingga Sumbangan Dana Rp108 Triliun

Tragedi Tsunami Aceh: Ratusan Ribu Jiwa Melayang hingga Sumbangan Dana Rp108 Triliun

Tsunami besar menyapu bersih tanah serambi mekkah pada 26 Desember 2004.

Baca Selengkapnya
Cerita SBY saat Pertama Kali Tahu Aceh Tsunami dan Ambil Keputusan Cepat meski Baru 2 Bulan Jadi Presiden

Cerita SBY saat Pertama Kali Tahu Aceh Tsunami dan Ambil Keputusan Cepat meski Baru 2 Bulan Jadi Presiden

SBY mengaku masih merasakan duka mendalam akibat tsunami yang terjadi di Aceh pada 19 tahun silam, 26 Desember 2004.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
SBY dan AHY Bakal Napak Tilas Memperingati 19 Tahun Tsunami Aceh

SBY dan AHY Bakal Napak Tilas Memperingati 19 Tahun Tsunami Aceh

Kedatangan SBY dalam kegiatan bertajuk "Saweu Aceh" ini ikut didampingi langsung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baca Selengkapnya
Berpotensi Picu Tsunami, Ini Fakta Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara

Berpotensi Picu Tsunami, Ini Fakta Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara

Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari terhitung mulai 16-29 April 2024.

Baca Selengkapnya
Analisis Penyebab Gempa Magnitudo 5,2 di Mentawai Sumbar

Analisis Penyebab Gempa Magnitudo 5,2 di Mentawai Sumbar

Saat ini belum ada laporan kerusakan dari warga dan fasilitas umum.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tangis Keluarga Mengenang 19 Tahun Bencana Gempa dan Tsunami Aceh yang Mengguncang Dunia

FOTO: Tangis Keluarga Mengenang 19 Tahun Bencana Gempa dan Tsunami Aceh yang Mengguncang Dunia

Peringatan 19 tahun bencana tsunami Aceh yang menewaskan 230.000 jiwa diwarnai isak tangis keluarga dan kerabat yang berdoa di pemakaman massal.

Baca Selengkapnya
Peringatan 19 Tahun Gempa dan Tsunami Aceh, Ribuan Warga Larut dalam Doa dan Zikir

Peringatan 19 Tahun Gempa dan Tsunami Aceh, Ribuan Warga Larut dalam Doa dan Zikir

Ribuan warga Aceh mengenang bencana gempa dan tsunami Aceh 19 tahun silam. Semua larut memanjatkan doa dan zikir.

Baca Selengkapnya
Gempa Dahsyat Memicu Tsunami di Jepang, Badan Meteologi Minta Warga Segera Mengungsi

Gempa Dahsyat Memicu Tsunami di Jepang, Badan Meteologi Minta Warga Segera Mengungsi

Gempa bumi dahsyat bermagnitudo 7.4 mengguncang Jepang telah memicu tsunami.

Baca Selengkapnya