Tak ditempati, rumah dinas gubernur Banten disegel mahasiswa
Merdeka.com - Sejumlah mahasiswa dari Komunitas Soedirman menyegel rumah dinas Gubernur yang terletak di belakang Pendopo Gubernur Banten, Selasa (7/5), dengan cara menyelusup masuk kawasan pendopo Gubernur. Mahasiswa menilai, pembangunan rumah dinas yang menghabiskan dana sebesar Rp 16,14 miliar sebagai bentuk penghamburan uang rakyat.
Sebelum menyegel rumah dinas, mahasiswa menyelusup masuk ke area kawasan pendopo Gubernur dengan berjalan kaki. Mereka masuk secara bergantian satu persatu, tanpa ada pemeriksaan di pos penjagaan pintu gerbang pendopo.
Dan setiba di belakang pendopo tempat keberadaan rumah dinas mahasiswa langsung menyegel pintu rumah dinas dengan menggunakan spanduk bertuliskan "rumah dinas ini di segel oleh rakyat".
Aksi tersebut berlangsung tidak ada pengawalan baik dari aparat kepolisian maupun satpol PP yang bertugas di pendopo Gubernur. Sehingga mahasiswa secara leluasa menyegel dan berorasi di Rumah Dinas Gubernur. Setelah menyegel dah berorasi mahasiswa kemudian membubarkan diri secara tertib.
"Rumah ini kami segel, karena tidak ditempati oleh gubernur dan hanya menghambur-hamburkan uang rakyat," ujar Abdul Rosyid, Kordinator aksi.
Mahasiswa juga menilai, selain penghamburan uang negara atas pembangunan rumah dinas tersebut, juga tidak ada pemanfaatan. Karena, sampai saat ini bangunan tersebut Gubernur Banten tidak pernah menempati rumah tersebut.
Aksi mahasiswa atas penolakan rumah dinas tersebut, sudah yang kesekian kalinya dilakukan. Sampai saat ini belum terlihat niatan dari pihak pemerintah Provinsi Banten ataupun Gubernur untuk menggunakan rumah dinas tersebut sebagai tempat tinggal gubernur.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyek tersebut berada di Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaMeletusnya Gunung Gede Pangrango menandai berdirinya rumah dinas gubernur Jawa Barat ini
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, kediaman tersebut sarat benda-benda unik nan antik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga 2022 ada sekitar 12,71 juta backlog rumah.
Baca SelengkapnyaSaat ini petugas sudah disiagakan di kota Pangkalpinang untuk memantau wilayah rawan bencana.
Baca SelengkapnyaCak Imin juga tak setuju dengan pernyataan pemberian Bansos sama saja melestarikan kemiskinan masyarakat.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaUsahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaAlfonsus juga memastikan bahwa 100 persen pendanaan disalurkan langsung Danacita kepada rekening institusi kampus yang bersangkutan.
Baca Selengkapnya