Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak ditahan, siswi SMP yang jadi mucikari bisa ikut ujian

Tak ditahan, siswi SMP yang jadi mucikari bisa ikut ujian Na, siswi SMP yang jadi mucikari. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Meski tengah menghadapi ancaman pidana dalam kasus trafficking, NA (15), siswi SMP swasta di Surabaya, Jawa Timur masih bisa mengikuti ujian akhir semester. Sebab, polisi tidak melakukan penahanan dan merahasiakan identitasnya. Perlakuan istimewa itu juga didapat beberapa korbannya juga masih aktif mengikuti ujian kenaikan tingkat.

"Ya kami memang mendengar kabar itu dari media. Apalagi disebutkan sekolah di wilayah sini. Satu-satunya sekolah SMP di wilayah ini kan ya sekolah ini. Setelah kami cek, ternyata siswa-siswi kami semua lengkap tak ada yang ditahan," kata salah seorang guru di tempat NA mengenyam pendidikan, Selasa (11/6).

Guru tersebut juga mengatakan, dari sekitar kurang lebih 4 ratus siswa-siswinya, hari ini tengah mengikuti ujian kenaikan tingkat.

"Hari ini semuanya sedang mengikuti ujian. Jadi tak ada masalah dengan siswa-siswi kami. Kalau ada masalah ya tentunya pasti heboh, polisi juga akan mendatangi sekolah ini. Tapi nyatanya kan tidak ada apa-apa," elak dia sambil terus mengaku kalau tak satu pun siswanya bermasalah dengan hukum.

Sementara itu, keterangan dari pihak kepolisian, memang sengaja untuk merahasiakan identitas pelaku dan korban. Langkah itu dilakukan agar pelaku dan korban-korbannya tetap bisa meneruskan pendidikannya, apalagi mereka tengah menjalani ujian kenaikan tingkat di sekolahnya masing-masing.

"Memang kami sengaja merahasiakan identitas mereka (pelaku dan korban). Kasihan kalau sampai putus sekolah karena dikeluarkan dari sekolahnya hanya dengan alasan merusak citra sekolah. Iya kalau sekolahnya paham, kalau tidak kan kasihan anaknya," ungkap Kasubnit VC Unit Jatanum Polrestabes Surabaya, Iptu Teguh Setiawan.

Selain tempat sekolah NA, penyidik juga mengungkap, meski tidak menyebut nama sekolahnya, beberapa korban ada yang bersekolah di kawasan Manyar, ada di Jalan Pucang, Kenceran dan beberapa sekolah di kawasan lain yang ada di Surabaya.

"Mereka itu kan tidak satu sekolah, jadi semuanya beda-beda sekolah. Malah ada yang duduk di bangku SMA," ungkap penyidik.

Sebelumnya, kepolisian mengaku prihatin ketika berhasil mengungkap kasus human trafficking di salah satu hotel di Surabaya pada Sabtu malam lalu. Yang membuat polisi mengelus dada, pelakunya adalah pelajar SMP Swasta yang akan mengikuti ujian semester akhir pada hari Senin kemarin.

Gilanya lagi, pelaku juga tega menjual kakak kandungnya sendiri ke pria hidung belang dengan bandrol yang cukup fantastis. Rata-rata harga ABG yang dibanderol pelaku senilai Rp 500 ribu hingga Rp 1,5 juta.

Dan dengan alasan kemanusiaan dan masih anak-anak, polisi mengembalikan mereka ke orang tua masing-masing, dengan catatan tetap wajib lapor. Dengan demikian, mereka masih bisa meneruskan pendidikannya tanpa terganggu dengan masalah hukum yang dihadapinya.

(mdk/tyo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Berkas 6 Penyekap dan Pemerkosa Siswi SMP Segera Dilimpahkan ke Kejari, 3 Tersangka di Bawah Umur

Berkas 6 Penyekap dan Pemerkosa Siswi SMP Segera Dilimpahkan ke Kejari, 3 Tersangka di Bawah Umur

Berkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.

Baca Selengkapnya
Dua Terdakwa Pemutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Hukuman Mati

Dua Terdakwa Pemutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Hukuman Mati

Kedua terdakwa dinilai telah melakukan perbuatan tak berperikemanusiaan. Sehingga tak ada yang meringankan.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa UI Pembunuh Juniornya Dituntut Hukuman Mati, Ini Hal yang Memberatkan

Mahasiswa UI Pembunuh Juniornya Dituntut Hukuman Mati, Ini Hal yang Memberatkan

Jaksa menilai terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja dan rencana lebih dulu merampas nyawa orang lain.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anies soal KJMU Dikabarkan Bakal Diputus: Saat Bantu Anak dengan Beasiswa, Maka Pemberiannya Harus Sampai Tuntas

Anies soal KJMU Dikabarkan Bakal Diputus: Saat Bantu Anak dengan Beasiswa, Maka Pemberiannya Harus Sampai Tuntas

seluruh mahasiswa yang dinyatakan sebagai penerima manfaat bantuan KJMU dan tengah berjalan

Baca Selengkapnya
Usai Membunuh, Pelajar SMK di Penajam Paser Setubuhi Jasad Ibu Pacarnya dan Sang Kekasih

Usai Membunuh, Pelajar SMK di Penajam Paser Setubuhi Jasad Ibu Pacarnya dan Sang Kekasih

Korban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.

Baca Selengkapnya
Di Negara Ini, Ijazah Pendidikan Terakhir Tak Jadi Syarat Wajib Saat Melamar Kerja

Di Negara Ini, Ijazah Pendidikan Terakhir Tak Jadi Syarat Wajib Saat Melamar Kerja

Hal ini menandakan pemberi kerja justru menekankan dan memprioritaskan keterampilan.

Baca Selengkapnya
Resmi Diumumkan, Begini Cara Cek Kelulusan PPPK Guru 2023

Resmi Diumumkan, Begini Cara Cek Kelulusan PPPK Guru 2023

Adapun pelamar yang bisa mengecek kelulusan PPPK Guru ini adalah mereka yang telah melewati berbagai tahapan ujian CASN.

Baca Selengkapnya
Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan

Baca Selengkapnya
Mata Terkena Patahan Kayu Main di Sekolah, Siswa SD di Jombang Alami Kebutaan

Mata Terkena Patahan Kayu Main di Sekolah, Siswa SD di Jombang Alami Kebutaan

Kejadian itu sendiri bermula saat jam kosong pelajaran pada Senin (9/1) lalu.

Baca Selengkapnya