Tak berizin, aksi mahasiswa di Surabaya dibubarkan polisi
Merdeka.com - Memperingati Hari Pendidikan Nasional, aksi puluhan mahasiswa Surabaya, Jawa Timur dibubarkan paksa oleh aparat kepolisian di depan Gedung Grahadi Surabaya. Sebab, aksi mahasiswa yang terdiri dari GMNI, GMKI, IMM, PMKRI dan beberapa elemen mahasiswa lainnya itu, tidak berizin.
Karena dianggap ilegal itulah, polisi tidak memberi kesempatan sekalipun kepada para mahasiswa untuk melakukan orasi di depan Gedung Grahadi. Pembubaran paksa itu, dipimpin langsung oleh Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Tri Maryanto.
Aksi mahasiswa ini, adalah gelombang aksi mahasiswa yang kali keempat. Karena sebelumnya, beberapa elemen mahasiswa yang lain juga menggelar orasi di tempat yang sama, yaitu aksi simpatik dari Kualitas Pendidikan Indonesia (KPI), yang mengurung tiga pelajar dalam sangkar ayam, kelompok Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Unesa dan dari Aliansi Perjuangan Rakyat yang terdiri dari FMN, FKPS, serta BEM Arrosyd.
Namun, saat melihat kedatangan para mahasiswa dari GMNI, GMKI, IMM dan PMKRI, Tri Maryanto langsung menghampiri koordinator aksi dan meminta mereka segera membubarkan diri. "Kalian tidak punya izin. Saya hitung sampai tiga kali, silakan bubar atau saya dorong dengan paksa," bentak Tri Maryanto di lokasi.
Namun, karena tak berizin, terlebih lagi, mereka begitu saja menyeberang jalan di depan Gedung Grahadi, yang berakibat terjadinya kemacetan di sekitar Jalan Gubernur Suryo. Tak urung, puluhan aparat kepolisian dari Polrestabes Surabaya yang semula hanya berjaga-jaga santai, dan dipimpin langsung oleh Kapolrestabes Surabaya, langsung menghampiri dan meminta para mahasiswa menunjukkan surat izin aksi.
Awalnya, mereka menolak bubar dan tetap ingin berorasi. Tapi, beberapa personel kepolisian langsung menyita spanduk, poster hingga bendera yang mereka bawa.
Bahkan beberapa polisi juga sempat mendorong para mahasiswa ini untuk segera meninggalkan lokasi. Usai didorong paksa, para mahasiswa inipun lantas pergi begitu saja dengan berjalan kaki kembali ke start awal unjuk rasa yaitu di kawasan Monumen Kapal Selam.
"Sebenarnya, aksi mahasiswa yang sebelumnya juga tidak punya izin, tapi karena hanya sebentar jadi tidak sampai kami bubarkan," tandas perwira dengan tiga melati di pundak itu.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku juga menuding AK sebagai pengguna narkoba dan akan ditangkap.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 16 pelaku bentrok mahasiswa antarfakultas di Universitas Islam Makassar (UIM) yang menyebabkan sejumlah ruang sekretariat rusak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaTepuk Dahi, Bupati dari PDIP Tak Percaya Mahasiswa Kompak Pilih Anies: Di Benak Saya Ganjar
Baca SelengkapnyaTiga remaja sok jago di jalanan tak berkutik saat digelandang ke Polsek Cibinong hingga ibu mereka dipanggil
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu empat buronan penyekap dan pemerkosa siswi SMP inisial NA.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan terhadap seorang anggota polisi, merupakan kasus ketiga yang menjeratnya.
Baca Selengkapnya