Tak ada soal braille, siswi tunanetra di Solo dibantu guru

Merdeka.com - Tri Rizki Wahyu Djari, seorang siswi Jurusan Seni Pertunjukan Seni Musik, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 8 Solo, yang juga penderita tunanetra, tak mendapatkan lembar soal huruf braille. Gadis kelahiran Jayapura, 11 Februari 1991 itu menyandang tunanetra sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tri Rizki harus mendapat perlakuan khusus dalam mengerjakan soal-soal Ujian Nasional yang dilaksanakan Senin (15/04) pagi.

Kepala Sekolah SMKN 8 Solo, Ties Setyaningsih mengatakan saat mengerjakan soal, Tri Rizki ditempatkan di ruang tersendiri dan didampingi seorang guru pendamping, serta seorang pengawas ujian.

"Dia belum menguasai huruf braille. Jadi harus didampingi. Dia juga memperoleh perpanjangan waktu ujian 45 menit lebih lama dibanding siswa lainnya," ujarnya.

Pantauan merdeka.com saat mengikuti ujian, Tri Rizki harus mendengarkan guru pembimbing yang membacakan soal satu per satu berikut pilihan jawabannya. Saat memilih jawaban, guru pembimbing segera menghitami huruf yang dikatakan Tri Rizki, pada lembar jawab.

Menurut Ties, sebelumnya, pihak sekolah juga menawarkan siswa untuk memilih metode pengerjaan soal yang diinginkan. Namun Tri Rizki memilih jika soalnya dibacakan, dan tidak menggunakan huruf braille. "Panitia UN Pusat memang tidak menyediakan soal dengan huruf braille untuk siswa SMK Jurusan Kesenian," tambahnya.

Sementara untuk Sekolah Menengah Atas (SMA), ada seorang siswa peserta UN berkebutuhan khusus, bernama Maria Agustina Siwi Anugraheni. Namun, berbeda dengan perlakuan yang didapat Tri Rizki, Maria yang duduk di kelas XII IPS 3, SMA Negeri 8 Solo itu mengerjakan soal sendiri tanpa bantuan dari guru pengawas. Dirinya mendapat soal khusus dengan huruf braille.

Selain Tri ada dua siswa berkebutuhan khusus lain yang menjalani UN di SMKN 8 Solo, yakni Emmanuel Yoga Setiawan W dan Satria Utomo WP. Keduanya siswa jurusan Seni Pertunjukan dan penyandang tunadaksa.

"Ya ada dua lagi yang berkebutuhan khusus. Tetapi mereka tetap mengerjakan soal bersama dengan peserta lain di ruang ujian," katanya.

Ujian Nasional di SMKN 8 Solo diikuti 204 siswa, termasuk tiga siswa berkebutuhan khusus dan semuanya diberikan fasilitas yang sama, atau sesuai kebutuhan.