Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Syamsuddin Haris Pernah Curiga Dewan Pengawas Ingin Lumpuhkan KPK

Syamsuddin Haris Pernah Curiga Dewan Pengawas Ingin Lumpuhkan KPK Peneliti LIPI Prof Syamsuddin Haris. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Peneliti Senior LIPI Syamsuddin Haris dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai dewan pengawas KPK. Haris, sapaan akrabnya, dikenal keras mengkritik dewan pengawas dan UU KPK yang baru.

Bahkan, Haris sempat curiga, dewan pengawas diciptakan oleh DPR hanya untuk melumpuhkan KPK saja. Sebab, dewas berwenang mengizinkan atau tidak melakukan penyadapan.

"Dewan pengawas ini adalah binatang yang sama sekali baru dan itu sepenuhnya wewenang dewan. Ini sebetulnya suatu intervensi yang tujuannya untuk melumpuhkan KPK," kata Haris.

Hal itu diutarakan saat memberikan keterangan dalam konferensi pers Sivitas LIPI menolak revisi UU KPK di Kantor LIPI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (10/9).

LIPI menolak revisi UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK. UU itu disebut Haris dirombak total, bukan direvisi sebagaimana yang dibahas DPR dan pemerintah.

Namun setelah menerima pinangan Jokowi menjadi Dewan Pengawas KPK, Haris memiliki jawaban sendiri. Dia cerita kenapa akhirnya menerima saat diminta jadi anggota dewan pengawas KPK.

Dia mengkritik karena tidak setuju apabila dewan pengawas itu ditunjuk oleh DPR yang berisi parpol. Tapi belakangan, dewas dipilih langsung oleh Jokowi.

"Tapi belakangan berubah sebab dibentuk oleh presiden," kata Haris sebelum pengambilan sumpah jabatan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (20/12).

Dia mengatakan, pemilihan langsung Dewan Pengawas ini sebagai bukti Jokowi komitmen dalam pemberantasan korupsi.

"Sebab bagaimanapun bapak presiden berulang kali mengatakan itu bahwa dia komit pemberantasan korupsi atau penegakan pemerintah bersih cuma memang waktu UU KPK direvisi tampaknya beliau, tidak bisa menghindar sebab semua parpol mendukung revisi itu," ujar Haris.

Selain Haris, Jokowi juga menunjuk Artidjo Alkostar, Tumpak Panggabean, Albertina Ho dan Harjono sebagai dewan pengawas KPK. Kelima dewas ini akan menjabat selama empat tahun.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hakim MK Ungkap Alasan Tak Hadirkan Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Ungkap Alasan Tak Hadirkan Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres 2024

Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat mengungkap alasan lembaganya tak menghadirkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sidang lanjutan PHPU.

Baca Selengkapnya
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Hasto Kritik Jokowi, dari Karir Keluarga hingga Pembagian Bansos

Hasto Kritik Jokowi, dari Karir Keluarga hingga Pembagian Bansos

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto melontarkan kritik keras kepada Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hakim MK Arief Hidayat: Pilpres 2024 Paling Hiruk Pikuk, Ada Pelanggaran Etik hingga Isu Cawe-Cawe Presiden

Hakim MK Arief Hidayat: Pilpres 2024 Paling Hiruk Pikuk, Ada Pelanggaran Etik hingga Isu Cawe-Cawe Presiden

hakim semula hendak memanggil Jokowi untuk meminta keterangan. Namun, dibatalkan demi menghargai kepala negara.

Baca Selengkapnya
Jokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK

Jokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK

Jokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.

Baca Selengkapnya
Pengamat Nilai Firli Bahuri Harus Diberhentikan Secara Tidak Hormat

Pengamat Nilai Firli Bahuri Harus Diberhentikan Secara Tidak Hormat

Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri dinilai perlu diberhentikan dengan tidak hormat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Selengkapnya
ICW Desak Jokowi Tunda Kepres Pemberhentian Firli Bahuri dari Ketua KPK

ICW Desak Jokowi Tunda Kepres Pemberhentian Firli Bahuri dari Ketua KPK

Peneliti ICW Kurnia Ramadhana meminta Jokowi menundanya hingga Dewan Pengawas KPK menyelesaikan sidang dugaan tiga pelanggaran etik Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Surat Pengunduran Firli Bahuri sebagai Ketua KPK Belum Sampai Meja Saya

Jokowi: Surat Pengunduran Firli Bahuri sebagai Ketua KPK Belum Sampai Meja Saya

Meski belum sampai ke mejanya, Jokowi menyebut surat pengunduran diri Firli telah diterima Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).

Baca Selengkapnya
Pengamat: Statemen Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, Menyesatkan

Pengamat: Statemen Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, Menyesatkan

Sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.

Baca Selengkapnya