Merdeka.com - Ribuan buru dari berbagai elemen menggelar aksi demonstrasi serentak secara nasional. Namun, tidak semua buruh ikut berunjuk rasa dan turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi mereka. Beberapa di antaranya memilih tetap bekerja.

Akibatnya, sejumlah pabrik garmen di kawasan industri Kebon Besar, Batu ceper, Kota Tangerang menjadi sasaran sweeping buruh. Mereka menjebol paksa pagar pabrik, dan memaksa buruh yang masih bekerja untuk mengikuti aksi mogok kerja.

Pantauan merdeka.com, Kamis (31/10), ratusan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Buruh Indonesia atau KASBI mendatangi kawasan berikat PT Stretchline. Perusahaan ini diduga masih beroperasi dan tetap mempekerjakan buruhnya.

Para pengunjuk rasa membuka paksa rolling door pabrik yang terkunci rapat. Melihat hal itu, petugas keamanan pabrik maupun polisi tak dapat menghalangi mereka. Demi menghindari adanya kerusakan, polisi hanya berusaha agar buruh tidak melakukan pengerusakan terhadap fasilitas pabrik.

Usai menjebol pagar, mereka pun masuk ke setiap ruangan pabrik untuk mencari buruh yang masih bekerja. Tak hanya itu, para demonstran juga menyampaikan orasi sekaligus meminta agar rekannya ikut turun ke jalan.

"Hari ini kami mogok kerja memperjuangkan hak buruk bersama-sama, kita akan bagi tugas dengan teman-teman lain. Kita akan putari kota Tangerang," ujar Sunarno, aktivis buruh KASBI di lokasi.

Setelah berhasil mengeluarkan seluruh buruh PT Strechline, massa buruh kembali berkonvoi berkeliling kawasan industri di wilayah Kota Tangerang. Dalam aksinya, buruh menuntut penghapusan sistem kerja alih daya dan sistem kontrak dengan upah murah atau outsourcing, serta menuntut kenaikan UMK Kota Tangerang sebesar Rp 3,7 juta rupiah.