Merdeka.com - Pernyataan kontroversial Sutan Bhatoegana mengenai KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur membuat kaum Nahdliyin meradang. Kelompok pecinta Gus Dur (Gusdurian) menuding penyataan sikap tokoh Partai Demokrat itu, karena kepanikan individual. Untuk itu, mereka meminta Sutan sowan ke makam Gus Dur dan membaca istighfar 99.999 kali.

"Pernyataan Sutan Bhatoegana adalah bentuk kepanikan individual dari partainya (Demokrat) dalam merespon tuntutan publik, agar SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dan Partai Demokrat tidak loyo dalam memberantas korupsi, baik di pemerintahan maupun di internal partainya," kata Kordinator Gusdurian Jawa Timur, Aan Anshori, Selasa (27/11).

Sebelumnya Sutan mengatakan dalam salah satu dialog di televisi, Gus Dur dilengserkan karena terlibat korupsi Bruneigate dan Buloggate.

Menurut Aan, lengsernya Gus Dur dari kursi kepresidenan bukan karena kasus korupsi Bruneigate dan Buloggate. Namun lebih pada penolakkan Gus Dur terhadap politik 'dagang sapi' yang membahayakan konstituen kala itu, sehingga muncul dekrit presiden, yang berimbas lengsernya Gus Dur dari Istana Negara.

"Posisi dua kasus itu sendiri telah di-SP3 oleh Kejagung (Kejaksaan Agung). Jadi, pernyataan Sutan Bhatoegana hanyalah pernyataan seorang pembual," tegas pria yang juga menjabat sebagai Presidium Jaringan Islam Anti Diskriminatif (JIAD) Jawa Timur ini.

Selain itu, Aan juga meyakinkan diri kalau jutaan masyarakat Indonesia, menganggap Gus Dur akan memaafkan siapapun yang telah menghina dan memfitnahnya. "Gus Dur tetaplah Gus Dur. Namun demi kebaikan Sutan, sebaiknya dia minta maaf secara terbuka dan kepada keluarga Gus Dur."

Tak hanya itu, lanjut dia, Sutan juga harus ziarah ke makam Gus Dur. "Dia harus membaca istighfar 99.999 kali, sambil merenungi kesalahannya."

Reaksi keras dari kaum Gusdurian ini dipicu pernyataan Sutan Bhatoegana dalam gelar acara dialog kenegaraan DPD bertema "Pembubaran BP Migas untuk Kemakmuran Rakyat?" pada 21 November lalu.

Saat itu, Sutan berang mendengar pernyataan Adhie Massardi. Koordinator Gerakan Indonesia Bersih itu mengatakan: "Migas kita jadi ajang korupsi mafia migas yang dilindungi rezim SBY."

Mendengar kalimat itu, Sutan balik melontarkan statemen: "Kalau Gus Dur juga dilengserkan dari kursi kepresidenan karena terlibat skandal korupsi Buloggate dan Bruneigate."