Susno, jenderal 'buaya' bikin ribut polisi, KPK dan kejaksaan
Merdeka.com - Komjen (Purn) Susno Duadji menolak dieksekusi kejaksaan di Bandung. Pensiunan jenderal bintang tiga ini meminta bantuan perlindungan. Susno pun suskes menggagalkan eksekusi dan berlindung di Polda Jawa Barat sebelum akhirnya kembali ke Jakarta.
Kontan hal ini menimbulkan ketegangan antara kepolisian dan kejaksaan. Kapolri Jenderal Timur Pradopo segera menemui Jaksa Agung Basrief Arief untuk membahas eksekusi ini. Walau keduanya petinggi membantah ada ketegangan, jelas terlihat saling bentak antara jaksa dan polisi dalam eksekusi di rumah Susno, Rabu (24/4). Jaksa mempertanyakan kenapa polisi bukannya membantu mengeksekusi Susno tetapi malah menghalangi.
Kejaksaan berpegang pada putusan Mahkamah Agung yang menolak kasasi Susno dalam kasus korupsi pengamanan Pilkada Jabar dan Kasus Salmah Arowana Lestari. Dulu dalam persidangan di Pengadilan Jakarta Selatan, Susno dihukum 3,5 tahun penjara. Tim kejaksaan pun bergerak untuk mengeksekusi Susno, tetapi Susno menolak ditahan karena dalam putusan pengadilan tinggi, nomor perkaranya salah.
Debat hukum pun terjadi. Saling adu pasal antara jaksa dan pengacara Susno pun terjadi. Eksekusi belum bisa dilakukan.
Dulu saat masih menjabat Kabareskrim, Susno juga sempat buat heboh dan menimbulkan ketegangan dengan KPK. Saat itu HP Susno disadap KPK. Tentu saja Susno berang. Lalu terlontarlah kalimat Cicak kok berani lawan buaya. Ucapan Susno kemudian menjadi tag besar perang antara KPK dan Polri, Cicak Vs Buaya. Sejumlah aktivis mendukung KPK mengusung kata perlawanan.
"Saya cicak, berani lawan buaya!"
Belakangan Susno meralat soal cicak lawan buaya. Dia menjelaskan soal peralatan Polri memang canggih seperti buaya, namun soal kewenangan KPK yang seperti buaya, polisi yang jadi cicak.
Susno pun sempat vokal membongkar kasus-kasus dugaan korupsi yang melibatkan para jenderal polisi.
Belakangan malah dia yang dijerat dua kasus. Korupsi dana pengamanan Pilgub Jabar tahun 2008. Dia juga dituding menerima suap dalam perkara Salmah Arowana Lestari.
Karir cemerlang Susno pun berakhir. Dia yang menjadi kandidat Kapolri kini menjadi pesakitan. Kasus Susno menyeret tiga institusi penegak hukum, KPK, Polri dan Kejagung 'berantem'.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TOP NEWS: Blak-blakan PDIP Soal Pemakzulan Jokowi | Saling Serang JK Vs Kubu Prabowo
Jusuf Kalla menyinggung pemimpin suka marah-marah. Menurutnya, seorang pemimpin itu harus tenang, dan tidak emosional.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaCurhat Prajurit TNI Adiknya 6 Kali Gagal jadi Polisi, Kapolri 'Persiapkan Biar Enggak Bikin Malu'
Curhat berujung manis, adik prajurit TNI dijanjikan lulus oleh Kapolri usai gagal berkali-kali. Begini informasinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaJokowi Ditanya Soal Pro & Kontra Bintang 4 Prabowo, Begini Ekspresi Sang Jenderal 'Lap Muka Pakai Selampe'
Jokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaNusron Wahid: Jokowi-Prabowo Bersatu, Tapi Cebong-Kampret Tidak Mau Bersatu
Nusron menyampaikan istilah cebong dan kampret bukan dicetuskan Jokowi ataupun Prabowo.
Baca SelengkapnyaTKN Tidak Sarankan Prabowo Mundur dari Menhan: Tidak akan Terjadi Konflik Kepentingan
TKN Prabowo-Gibran tidak menyarankan Menhan Prabowo Subianto mundur.
Baca SelengkapnyaTKN soal Prabowo Disudutkan 2 Paslon Saat Debat: Namanya Jagoan Selalu Dikeroyok, Endingnya Menang
Skema menekan Prabowo saat debat yang dilakukan Ganjar dan Anies adalah hal logis.
Baca Selengkapnya