Susno Duadji ungkap hubungannya dengan mantan Kapolri dan Wakapolri
Merdeka.com - Para jenderal Polri mendadak menggelar rapat Dewan Kebijakan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti). Dalam rapat diputuskan adanya sejumlah mutasi para perwira tinggi di berbagai posisi.
Rapat digelar 24 November 2009 silam. Hadir sejumlah petinggi antara lain Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri, Wakapolri Komjen Makbul Padmanegara, Irwasum Komjen Yusuf Manggabarani dan Kadiv Propam Irjen Oegroseno.
Mereka membuat keputusan mencopot Komisaris Jenderal Susno Duadji sebagai Kepala Badan Reserse dan Kriminal. Selanjutnya, Staf Ahli Bid Kam/Koorsahli Kapolri, Irjen Ito Sumardi Djuni Sanyoto dipromosikan menggantikan Susno.
Pencopotan Susno ini sontak saja membuat heboh. Saat itu Jenderal Bambang mengatakan pergantian Susno adalah hal biasa untuk kepentingan organisasi Polri. Setelah dilengserkan Susno ditempatkan sebagai perwira tinggi di Markas Besar Polri, tanpa jabatan.
Selain itu, Tim 8 bentukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga ditugaskan mencari fakta kisruh KPK vs Polri. Dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Bibit S Riyanto dan Chandra M Hamzah dijadikan tersangka, lalu ditahan.
Tim yang diketuai Adnan Buyung Nasution merekomendasikan Susno dibebastugaskan dari jabatannya. Susno menjadi salah satu pejabat yang disebut dalam rekaman telepon Anggodo Widjojo ketika diputar dalam sidang Mahkamah Konstitusi. Rekaman itu mengungkap dugaan Anggodo merancang rekayasa kasus Bibit dan Chandra.
Susno sendiri meyakini dirinya digeser justru berkaitan dengan sejumlah kasus kakap yang diusutnya. Ditambah lagi Susno juga memegang kartu truf para kolega yang jadi mafia kasus.
"Itu kan ada sesuatu yang sangat besar sekali (pencopotan), banyak sangkutannya yang tidak pernah diungkap, apakah ada kaitannya dengan kasus Century, kasus mafia pajak, sangkutannya dengan mafia hukum," kata Susno kepada merdeka.com, beberapa waktu lalu.
Lalu bagaimana hubungan Susno dengan Bambang Hendarso, Makbul dan Ito Sumardi? Secara khusus mantan Kapolda Jawa Barat itu bercerita mengenai komunikasinya dengan para kolega di Polri setelah pensiun.
"Sekarang sudah baik semua, tidak ada masalah. Memang sejak awal secara pribadi tidak ada masalah. Saya kalau ketemu (BHD, Makbul) tidak ada masalah, termasuk anak saya juga kalau ketemu tidak ada masalah. Kenapa dendam itu jangan dipelihara," ungkap Susno kepada merdeka.com beberapa waktu lalu.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 1,6 juta lebih saksi akan mengawal suara Ganjar-Mahfud dan partai pendukung pada hari pencoblosan Pemilu 2024, 14 Februari nanti.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut dua, bertemu ratusan petani Kabupaten Sukoharjo, Selasa (26/12). Dia berjanji akan memprioritaskan penambahan pupuk bersubsidi.
Baca SelengkapnyaPotret kompak jenderal TNI-Polri kakak beradik sama-sama ikuti rapat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan mutasi pati TNI AD, AU dan AL.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Jenderal kehormatan TNI 'ngebaso' ditemani oleh Komjen Polri.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok teman satu angkatan Panglima TNI sekaligus sebagai lulusan terbaik Akmil.
Baca SelengkapnyaSaat ini, posko banjir telah didirikan di dua lokasi yaitu Rambah dan Kunto Darussalam.
Baca SelengkapnyaSaksi dihadirkan adalah Gani Muhammad Andi Bataralifu, Ahmad Doli Kurnia Tanjung, Suprianto, Abdul Wahid dan Ace Hasan Syadzily.
Baca SelengkapnyaPuan meyakini Mahfud akan mundur di waktu yang tepat.
Baca Selengkapnya