Surabaya diguyur hujan es, pengendara memilih berlindung

Merdeka.com - Sebagian wilayah di Jawa Timur, seperti Surabaya, Sidoarjo dan Gresik, diguyur hujan deras disertai angin kencang, Kamis sore (20/2) sekitar pukul 16.30 WIB. Bahkan, hujan angin itu, juga disertai butiran-butiran es di sebagian wilayah.

Di Surabaya misalnya, beberapa wilayah, seperti di Jalan A Yani, Mayjen Sungkono, dan Ciliwung, terjadi hujan kencang disertai hujan es. Sementara di Jalan Gubernur Suryo, meski hujan cukup deras disertai angin, hujan es tidak terjadi.

Selain hujan es, di beberapa daerah seperti di daerah Driyorejo, Gresik, banyak pohon yang tumbang. "Informasinya, hujan es terjadi di Surabaya wilayah selatan. Di daerah Driyorejo juga ada pohon tumbang, akibat hujan deras disertai angin," kata Wisnu.

Di Jalan A Yani misalnya, karena hujan angin disertai butiran-butiran es, banyak pengguna jalan memilih menepi dan berlindung di halte.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Teguh Tri Susanto mengatakan, berdasarkan dari citra radar, intensitas hujan di Surabaya, memang sangat lebat, sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi hujan es.

Tapi, kata Teguh, hujan es ini tidak merata di semua daerah di Kota Pahlawan, melainkan hanya di kawasan tertentu saja.

"Saat ini kan masih bulan Februari dan pada bulan ini memang lagi puncak-puncaknya musim penghujan. Nanti hujan intensitasnya akan berkurang pada Maret hingga April," katanya saat dikonfirmasi via telepon.

Secara teoritis, masih menurut dia, hujan es ini diawali dengan terbentuknya awan colonimbus, yaitu terbentuknya awan tebal menjelang hujan, sehingga menimbulkan embusan udara dari atas ke bawah.

"Awan colonimbus ini bisa menjulang hingga ketinggian 12 kilometer. Pada ketinggian tersebut, suhu di puncak awan mencapai minus 40 hingga minus 60 derajat celcius," paparnya.

Saat terjadi embusan udara, kata dia lagi, maka turunlah kristal-kristal es. Jika ketinggian awan ini hanya 5 kilometer, maka suhunya mencapai 0 derajat celcius.

 "Tapi saya harap, warga tidak perlu panik karena hujan es ini tidak berlangsung lama," tandas Teguh.