Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sumur dan Sungai Kering, Warga Karawang Terpaksa Mandi Pakai Air Tercemar Limbah

Sumur dan Sungai Kering, Warga Karawang Terpaksa Mandi Pakai Air Tercemar Limbah Danau buatan di TMII mengering. ©Liputan6.com/Fery Pradolo

Merdeka.com - Kemarau yang melanda Kabupaten Karawang, mulai berdampak terhadap kebutuhan warga untuk mendapatkan air bersih. Itu terjadi setelah sumur milik warga mengering.

Seperti yang dialami warga Desa Wanakerta, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang. Mereka terpaksa menggunakan air dari sungai yang tercemar limbah industri.

"Kemarau panjang sumur dan sungai mengering, terpaksa memanfaatkan genangan air sungai Cibeet yang tercemar limbah untuk mencuci dan mandi," kata salah seorang warga, Sukaesih, Selasa (2/7).

Dia mengatakan masyarakat di sekitar bantaran Bendung Cibeet, datang beramai-ramai pada pagi dan sore hari untuk memanfaatkan air sungai yang masih menggenang.

Saking sulitnya mendapat air, sejumlah warga terpaksa tidak mandi dan mencuci pakaian lantaran khawatir terserang penyakit kulit.

"Daripada tidak mandi dan pakaian tidak dicuci, manfaatkan air yang ada," kata warga lainnya, Kombih (45).

Warga juga mengaku, selama musim kemarau belum pernah ada bantuan air bersih dari pemerintah setempat untuk kebutuhan minum sehari-hari. Alhasil, masih banyak warga yang terpaksa memanfaatkan air kotor untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di rumah.

"Selama ini belum pernah turun bantuan air bersih dari pemerintah setempat," dia mengungkapkan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, menjelaskan dalam musim kemarau tahun ini sudah 9 desa yang terdampak kekeringan akibat kemarau panjang. Sebelas desa yang terdampak kekeringan tersebar di 3 kecamatan.

"Hingga bulan ini dari data yang ada sudah 11 desa yang terdampak kekeringan akibat kemarau panjang," kata Kepala BPBD Karawang, Asep Wahyu.

Lebih lanjut, kata Asep Wahyu, dari 11 desa tidak semua dusun terdampak kekeringan, hanya beberapa dusun yang sumurnya sudah mulai mengering serta sungai-sungai yang biasa warga gunakan untuk kebutuhan tanaman palawija. Dari 11 desa yang terdampak kekeringan, di Kecamatan Tegalwaru terdapat 5 desa, Kecamatan Pangkalan 4 desa dan Kecamatan Ciampel 2 desa,

"Musim kemarau, sumur warga sudah mengering sehingga kesulitan air bersih," lanjutnya.

Kepala BPBD Karawang mengklaim sudah memberi bantuan air bersih kepada warga di wilayah Kecamatan Pangkalan dan Kecamatan Tegalwaru, untuk kebutuhan sehari-hari.

"BPBD bersama PDAM Karawang, sudah mendistribusikan air bersih layak konsumsi di dua kecamatan," imbuhnya.

Menurut Asep Wahyu, apabila ada warga yang kesulitan air bersih karena dampak kekeringan, pemerintah desa dipersilahkan mengajukan permintaan bantuan. Selain untuk pendataan, juga untuk memudahkan pengaturan dalam distribusi air bersih.

"Untuk memudahkan distribusi air bersih, pemdes silahkan mengajukan ke BPBD," dia menandaskan.

Reporter: Abramena

Sumber : Liputan6.com

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kekeringan Makin Parah, Begini Perjuangan Warga Jateng Memperoleh Air Bersih
Kekeringan Makin Parah, Begini Perjuangan Warga Jateng Memperoleh Air Bersih

Mereka sudah merasakan dampak kekeringan sejak Mei.

Baca Selengkapnya
Desa di Magelang Ini Punya Mata Air Abadi, Sumber Air Jernih Melimpah Muncul dari Dasar Kolam
Desa di Magelang Ini Punya Mata Air Abadi, Sumber Air Jernih Melimpah Muncul dari Dasar Kolam

Mata air itu dijaga kemurniannya oleh warga. Untuk bisa masuk ke sana, pengunjung masih dikenakan biaya masuk seikhlasnya

Baca Selengkapnya
Sungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya
Sungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya

Air bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.

Baca Selengkapnya
Sangar dan Gondrong, Kang Komar Pemain Preman Pensiun Menangis Tersedu-sedu Ingat Sosok Ibunda
Sangar dan Gondrong, Kang Komar Pemain Preman Pensiun Menangis Tersedu-sedu Ingat Sosok Ibunda

Mat Drajat atau lebih dikenal dengan nama Kang Komar lantaran perannya di sinetron Preman Pensiun yang sukses itu tak kuasa menitikan air matanya

Baca Selengkapnya
Serunya Berwisata di Umbul Manten di Klaten, Tempat Main Air yang Nyaman Cocok untuk Liburan Keluarga
Serunya Berwisata di Umbul Manten di Klaten, Tempat Main Air yang Nyaman Cocok untuk Liburan Keluarga

Kabarnya, air yang ada di pemandian Umbul Manten bersumber dari dua buah mata air.

Baca Selengkapnya
Menilik Desa Sekar Gumiwang yang Berada di Tengah Waduk Gajah Mungkur, Sempat Muncul saat Musim Kemarau
Menilik Desa Sekar Gumiwang yang Berada di Tengah Waduk Gajah Mungkur, Sempat Muncul saat Musim Kemarau

Di musim kemarau tahun 2023 lalu, desa tersebut kembali muncul ke permukaan.

Baca Selengkapnya
Tiga Warga Tersengat Ikan Pari saat Asyik Berenang di Pantai Widuri, Satu Orang Pingsan
Tiga Warga Tersengat Ikan Pari saat Asyik Berenang di Pantai Widuri, Satu Orang Pingsan

Dari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.

Baca Selengkapnya
Kekeringan Melanda Ngawi, Begini Perjuangan Warga Ambil Air di Sungai Bengawan Solo
Kekeringan Melanda Ngawi, Begini Perjuangan Warga Ambil Air di Sungai Bengawan Solo

Sudah tiga bulan puluhah desa di Ngawi dilanda kekeringan, warga harus berjalan jauh demi mendapatkan air untuk mencuci dan mandi.

Baca Selengkapnya